Kamis, 25 Agustus 2022

Mbok Yo Sing Full Senyum Sayang...

Full Senyum Pedagang pasar Terapung | @kaekaha

 

Mbok Yo Sing Full Senyum Sayang
Ben aku soyo tambah sayang

Bagi penikmat atau mungkin pengamat lagu-lagu pop berbahasa Jawa kekinian, apalagi yang suka main tik tok atau instagram rells, semestinya tidak asing dengan dua baris lirik dari lagu yang dipopulerkan oleh Evan Loss yang sekarang sedang sibuk-sibuknya wira-wiri di berbagai platform media sosial sebagai backsound atau lagu latar.

Pilihan nada-nadanya yang easy listening hingga mudah dikenali sekaligus dinikmati, dipadu dengan aransemen yang relatif ringan dengan efek menyenangkan ala-ala musik pop travelling yang sekarang juga menjadi tren yang sedang hangat-hangatnya di media sosial, menjadikan lagu berjudul Full Senyum Sayang ini menemui takdirnya menjadi viral di berbagai platform media sosial.

Tidak hanya itu, pilihan diksi pada lirik lagu ini juga punya kekuatan tersendiri, tidak hanya sekedar unik-asyik dan menggelitik, karena bisa memadukan kosakata dari tiga bahasa berbeda sekaligus, Jawa, Inggris dan Indonesia dengan apik, khas lirik lagu-lagu anak muda jaman sekarang, tapi juga menyimpan sebuah pesan kebajikan yang sangat dahsyat lho! Apakah itu?

Dahsyatnya Senyuman

Langsung dibuka dengan ajakan untuk tersenyum (yang tulus), "mbok yo sing full senyum sayang" dan dilanjut dengan efek kausalitasnya "ben aku soyo tambah sayang", lirik reffrain ini serasa menyindir kita semua untuk kembali mengingat, sebentuk keajaiban di seputar kehidupan kita yang secara tradisi sebenarnya telah mendarah daging, tapi sayangnya belakangan ini seperti kita lupakan dan kesampingkan!

Dialah praktik kebajikan sederhana yang mudah dan murah, hingga semua orang semestinya bisa melakukannya, kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja. Itulah dahsyatnya senyuman yang tulus-ikhlas!

Seperti kita pahami bersama, bagi masyarakat nusantara yang dikenal luas oleh dunia sebagai entitas berbudaya ketimuran yang identik dengan keramah tamahannya, senyum, senyuman dan atau tersenyum sebagai cirikhas atau identitas yang melekat, tentu telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari praktik kehidupan masyarakat. 

Sebagai bahasa universal, "senyum" merupakan sebuah keniscayaan bagi masyarakat nusantara yang heterogen. Selain Bahasa Indonesia, sepertinya memang hanya senyum tulus yang bisa menjadi jembatan "instant" terbaik dalam membangun komunikasi dan interaksi, sekaligus persatuan beragam suku dan budaya di nusantara.

Full Senyum Khas Nusantara | @kaekaha

Karenanya, tidak heran jika masyarakat nusantara selalu menjadikan "budaya tersenyum " sebagai bagian dari mata pelajaran pendidikan karakter dan budi pekerti dalam "kurikulum besar" tradisi dan budaya yang sejak dini secara informal telah diajarkan turun-temurun dari generasi ke generasi melalui konsep keteladanan dengan contoh-contoh nyata yang dipraktikkan secara langsung dalam aktifitas kehidupan sehari-hari.

Kemunculan lagu Full Senyum Sayang yang saat ini booming di ruang dengar masyarakat kita, menjadi semakin menarik karena momentumnya yang pas! Gonjang-ganjing dunia akibat pandemi covid-19 yang disusul dengan berbagai drama kehidupan yang menyesakkan dada, membuat kita lupa dengan tradisi kita untuk bermurah senyum.

Mahal dan langkanya minyak goreng dan bahan kebutuhan lainnya serta beragam masalah perekonomian, sosial, politik, keamanan dan juga bencana alam yang masih saja mengepung, menjadikan ajakan tersenyum Evan Loss layaknya sengatan lebah yang mengembalikan kesadaran dan kewarasan kita untuk menangis dan setelahnya kembali tersenyum.

Full Senyum Sayang | You Tube/Evan Loss

Senyuman dalam Science

Ajakan untuk tersenyum Evan LOSS yang mengaku sebagai lanangan Ora Seneng Sambat (LOSS) terasa semakin dalam, saat memasuki lirik reffrain kedua yang muncul di tengah-tengah lagu, "mbok yo sing full senyum sayang" dan dilanjut dengan "ben aku semangat berjuang".

Seperti berusaha mengabadikan kebermanfaatan sesungging senyuman untuk orang-orang tersayang di sekitar kita, dari lirik ini jelas tersirat, ajakan menggali lebih dalam keistimewaan, kebermanfaatan dan keberkahan sesunging senyuman yang ternyata juga telah dibuktikan secara ilmiah.

Bagaimana bisa, sekedar senyuman bisa membuat seseorang tambah sayang atau bahkan menjadi lebih bersemangat?

Secara fisiologis, senyum atau tersenyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat gerakan bibir yang ditampilkan pada saat orang merasa senang. Makna ini relatif identik dengan KBBI yang menyebut "senyum" sebagai gerak tawa ekspresif yang tidak bersuara untuk menunjukkan rasa senang, gembira, suka, dan sebagainya dengan mengembangkan bibir sedikit.

Mengutip rilisan NATIONAL GEOGRAPHIC Indonesia, terkait laporan penelitian para ilmuwan psikologi University of Tennesse, Knoxville dan Texas A&M yang telah dipublikasikan di Psychological Bulletin dengan judul "A meta-analysis of the facial feedback literature: Effects of facial feedback on emotional experience are small and variable", menyebutkan senyum atau tersenyum memang terbukti dapat membuat seseorang merasa lebih bahagia.

Efek perasaan lebih bahagia inilah yang menurut science menjadi lifehack paling mudah dan murah untuk menjaga kesehatan fisik dan juga mental. 

Full senyum khas nusantara| @kaekaha

Selain itu, tersenyum juga menghasilkan hormon endorfin yang secara alami bisa menjadi pereda rasa sakit, pengantar suasana hati yang jauh lebih baik dan juga pemasok energi positif dalam diri seseorang. Tahukah anda, kalau energi positif dan segala perbuatan baik itu cenderung untuk lebih mudah menular?

Untuk yang satu ini, efeknya juga tidak kalah luar biasa. Inilah salah satu sebab senyum kita bisa membuat orang lain lebih bahagia, bersemangat dan semakin sayang seperti nyanyian Evan Loss, sedangkan kita sendiri juga akan lebih mudah untuk memperbaiki mood, fokus-berkonsentrasi dan lebih optimis, hingga tampak lebih fresh, friendly, menarik dan menyenangkan. 

Maknanya jelas, secara ilmiah kebiasaan tersenyum juga telah terbukti memberi manfaat luar biasa tidak hanya untuk orang tercinta dan tersayang di sekitar kita, tapi juga untuk diri sendiri lho! Jadi, jangan lupa bahagia ya, jangan lupa untuk tersenyum!

Senyumlah, Sedekah Paling Mudah

Seperti berkorelasi dengan "ajakan tersenyum" dari Evan Loss, legitimasi kebermanfaatan sesungging senyuman juga datang dari ranah spiritual. Gambaran sederhananya yang ringkas dan relatif lebih mudah dipahami, bisa kita dapatkan dari lirik-lirik lagu nasyid berjudul senyum yang pernah dipopulerkan oleh Raihan, kelompok seni nasyid dari Selangor-Malaysia dan nge-hits di era 90-an. Ada yang masih ingat atau jangan-jangan dulu pernah nge-fans!?

Senyum tanda mesra
Senyum tanda sayang
Senyumlah sedekah yang paling mudah
Senyum di waktu susah tanda ketabahan
Senyuman itu tanda keimanan

Senyumlah penawar duka
Senyumlah penyejuk hati

Kosa kata dan frasa dalam lirik lagu Raihan diatas, meskipun menggunakan dialek melayu dan sedikit berbeda dengan tata bahasa Indonesia, tapi secara umum masih relatif mudah di pahami dan dimengerti, karena maknanya dalam lirik masih relatif sama dengan makna dalam bahasa Indonesia. Luar biasa bukan keberkahan dalam sesungging senyuman?

Senyumlah
Hati yang gundah terasa tenang
Bila melihat senyum diri kan tenang
Tapi senyumlah seikhlas hati
Senyuman dari hati jatuh ke hati

Lirik di atas secara lugas memberi pemahaman kepada kita tentang manfaat senyum bagi kita dan orang lain, berikut proses sebuah senyum yang ikhlas dari hati yang ending-nya juga akan jatuh ke hati, hingga bisa menenangkan sekaligus menyenangkan orang-orang yang beruntung di sekitar kita.


Album Pertama dan Ketiga Raihan Versi Kaset | @kaekaha


Senyumlah seperti Rasulullah
Senyumnya bersinar dengan cahaya
Senyumlah kita hanya kerana Allah
Itulah senyuman bersedekah

Redaksi lirik diatas dinisbatkan dari beberapa hadis Rasulullah SAW yang menyuratkan senyum sebagai sedekah, seperti HR. At-Tirmidzi (no. 1956), al-Bukhri dalam al-Adbul Mufrad (no. 891), dan Ibnu Hibbn (no. 530-at-Ta'lqtul Hisn). Maknanya, dari sisi spiritual-pun, senyum juga mempunyai legitimasi yang cukup kuat sebagai "sebentuk kebajikan yang tentunya juga berpahala di sisi Allah SWT, karena senyum yang tulus-ikhlas bernilai sedekah".

Itulah sedekah paling mudah
Tiada terasa terhutang budi
Ikat persahabatan antara kita
Tapi senyum jangan disalah guna

Tersenyum memang telah terbukti kebermanfaatannya! Diyakini sebagai bentuk sedekah, tersenyum merupakan salah satu bentuk kebajikan yang paling mudah dan murah. Menariknya lagi, berkebajikan dengan sesungging senyuman sama sekali tidak memunculkan "potensi" rasa berhutang budi layaknya berkebajikan lainnya.

Hanya saja, kita semua tetap harus bijaksana dalam menyikapi sebuah senyuman. Karena dalam dinamikanya, memang ada sisi lain dari senyuman yang bisa disalahgunakan, tentunya senyuman yang tidak tulus, tidak ikhlas, ber-pamrih atau kalau menurut Evan Loss bisa dikategorikan sebagai senyum yang tidak full yang sangat memungkinkan bisa memunculkan berjuta makna tafsir.

Jadi, budaya kita, science dan juga agama semuanya telah memberi legitimasi akan kebermanfatan senyuman, sebagai bentuk kebajikan paling mudah dan murah, tapi bisa memberi efek yang luar biasa dahsyat! Karenanya, apapun situasi yang kita hadapi dalam kehidupan ini, jangan lupa untuk tetap (berusaha) tersenyum yang tulus dan ikhlas ya...

Mbok Yo Sing Full Senyum Sayang
Ben Aku Semangat Berjuang

Semoga Bermanfaat!

Salam Matan Kota 1000 Sungai
Banjarmasin nan Bungas!

Artikel ini juga tayang di Kompasiana pada 08 Agustus 2022  jam  21:49 WIB (klik disini untuk membaca) dan terpilih sebagai Artikel Utama (AU).

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN



Tidak ada komentar:

Posting Komentar