![]() |
Sepeda Listrik |
Uang transport atau biaya transportasi, pos pengeluaran rutin yang satu ini, sepertinya masih sering tidak masuk dalam skala prioritas manajemen keuangan untuk skala rumah tangga apalagi pribadi perorangan. Hingga lalu lintasnya di "pintu keluar" keuangan kita sering tidak terdeteksi secara akurat hingga akhirnya, boooooms! Meledak!
Karena itulah, saya lebih suka menganalogikannya sebagai "si kecil" yang lebih sering tidak dilihat hingga akhirnya terlewat, meskipun kenyataaanya seringkali "cepat besar" alias membengkak tak terkontrol secara signifikan setiap bulannya, karena kita lengah, lalai dan abai, salah urus dalam mengelolanya.
Mungkin, karena tidak semua orang merasa bersentuhan secara aktual dengan pos biaya ini, hingga merasa tidak perlu untuk mengelolanya secara detail, selayaknya masyarakat urban yang tinggal di kota-kota satelit di seputaran kota besar yang setiap harinya harus bergantung pada sistem transportasi publik berbayar yang secanggih apapun pastinya tetap tidak mudah, tidak sederhana dan belum tentu lebih murah.
![]() |
Taksi Barabai, Angkutan Umum Legendaris di Kalimantan Selatan | @kaekaha |
Nah
ini dia! Mungkin menjadi hal yang aneh bin ajaib kalau ada bagian dari
masyarakat urban yang sudah merasa "tua di jalan", tapi belum juga
merasa perlu mengelola biaya transport sebaik mungkin, agar bisa lebih
berhemat dan tidak boncos terus. Lantas bagaimana strategi sederhana
untuk bisa memulai mengelola uang transport dengan baik dan mudah untuk
di aplikasikan?
Pertama, mulailah tertib data dan tertib
administrasi. Caranya mudah asalkan konsisten dan dispilin! Mulai dengan
mengumpulkan semua nota atau catatan pengeluaran terkait transportasi,
seperti nota bensin, ganti oli, parkir, tarif transportasi umum, hingga
biaya ojol.
Kedua, setelah semua terkumpul, biasakan mencatat
semua pengeluaran dalam buku atau catatan digital untuk mengetahui
totalnya. Catatatan ini penting untuk menentukan anggaran aktual dan
relistis tiap periodenya. Sedangkan anggaran, kita perlukan sebagai alat
kontrol batas atas faktual dari pos biaya transportasi.
Ketiga, mulai memilih dan memilah moda transportasi yang paling efektif dan efisien di setiap rute perjalanan yang kita tempuh, terutama untuk perjalanan rutin. Poin pentingnya disini adalah sebanyak mungkin melakukan komparasi rute dan biaya antar moda, termasuk opsi pemanfaatan kendaraan pribadi, seperti kendaraan listrik yang sedang aktual.
Keempat,
evaluasi pos pengeluaran ini secara berkala setiap akhir periode atau
akhir bulan untuk meninjau kembali efektif dan efisensinya apakah sudah
sesuai harapan dan anggaran! Atau mungkin, siapa tahu ada ide baru yang
lebih aktual, fresh, dan lebih menghemat tanpa harus mengurangi
produktivitasnya?
Untuk bisa mengelola uang atau biaya
transportasi dengan baik, memang memerlukan kedisiplinan, konsistensi
dan kebijaksanaan yang berbasis data realistis dan aktual. Awalnya pasti
terasa ribet dan merepotkan.
Tapi kalau semuanya sudah terbiasa
menjadi habitus, maka jangan kaget kalau semakin tertatanya lalu lintas
pengeluaran, akan semakin mempermudah kita untuk mengelola keuangan,
bentuk-bentuk penyimpangan lebih mudah terdeteksi sehingga bisa sesegera
mungkin untuk dikoreksi dan dibenahi.
Dengan begitu,
keseimbangan pemasukan dan pengeluaran selalu terkontrol, sehingga kita
bisa berkalkulasi terhadap potensi penghematan yang nantinya bisa kita
proyeksikan untuk ditabung dan atau diinvestasikan agar labih produktif
dan bermanfaat. Luar biasanya, habitus ini juga berkontribusi positif
pada potensi pengurangan kemacetan dan polusi udara lo! Keren kan?
(BDJ5625)
Semoga Bermanfaat!
Salam Matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas!
Artikel ini juga tayang di Kompasiana pada 5 Juni 2025 16:41 (silakan klik disini untuk membaca) sebagai tulisan ke-6 dari total 7 tulisan yang diikutkan dalam lomba menulis "Marathon Competition"
dengan tema "Cerita Cuan Dapat Cuan" di Kompasiana yang disponsori oleh
Pegadaian. Alhamdulillah, kita jadi salah satu dari total 5 pemenang
utamanya yang berhadiah saldo e-wallet sebesar 1 juta rupiah. Cek
pemenangnya di sini ya!
![]() |
Dok. Kompasiana |
![]() |
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN |
Konten
ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Mengelola Uang
Transport, Si Kecil yang Cepat Besar Kalau Salah Urus!", Klik untuk
baca:
https://www.kompasiana.com/kaekaha.4277/684113bcc925c46b4241d442/anggaran-transportasi-si-kecil-yang-cepat-besar-kalau-salah-urus?page=2&page_images=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar