Sabtu, 07 Juni 2025

Berawal Dari "Handilan" Lahirlah Rukem dan Rukur, Jalur Sunyi Menabung Kurban

Sapi untuk Kurban | @kaekaha
Sapi untuk Kurban | @kaekaha
 
 
Salah satu tradisi Urang Banjar yang mencerminkan kedekatan mereka secara spiritual dengan budaya Islam yang telah mengurat mengakar dan berkelindan begitu kuat adalah tradisi Handilan, sebuah tradisi komunal masyarakat berbasis spiritual yang sampai saat ini masih sangat mudah kita temukan, terutama di kampung-kampung sampai di pinggiran kota.

Istilah Handilan diadaptasi dari kosa kata handil yang dalam bahasa Banjar berarti saluran pengairan sekunder yang menghubungkan area persawahan rawa pasang surut dengan sungai. Nah istilah ini di jadikan "nama" perkumpulan spiritual di kampung-kampung mungkin karena mempunyai filosofi yang relatif sama, yaitu saluran/jalur.

Karena, biasanya anggota dari handilan ini memang warga yang tinggal dalam satu jalur, satu gang atau satu jalan yang sama. Aktifitas utama handilan adalah serupa majelis taklim, hingga darinya kelak lahirlah kumpulan Yasinan dan juga rukem alias rukun kematian. 

Sapi untuk Kurban | @kaekaha
Sapi untuk Kurban | @kaekaha

Kalau kumpulan Yasinan, saya yakin semua pasti sudah paham betul apa itu aktifitasnya, yaitu membaca surah Yasin setiap malam Jumat secara berjamaah. Tapi dengan rukun kematian?

Rukem alias rukun kematian adalah kumpulan warga yang mempunyai niat sama untuk saling meringankan beban anggota keluarga lain yang sedang berduka karena ada yang meninggal dunia. 

Anggota keluarga yang ditinggalkan almarhum dikondisikan untuk fokus hanya pada aktifitas ibadahnya saja, sedangkan urusan yang lain, seperti semua pengurusan jenazah, makam, sampai mengurus keperluan tamu takziah semuanya diurus oleh rukem.       

Alhamdulillah setelah syiar rukem sekarang semakin dikenal dan diterima masyarakat, bahkan semakin menjamur pertumbuhannya setelah banyak organisasi sosial kemasyarakatan, juga masjid, musholla, lingkungan RT/RW sampai Desa yang mulai tertarik mengelolanya, syiar handilan juga terus berkembang hingga salah satunya melahirkan rukur alias rukun kurban.

Sapi untuk Kurban | @kaekaha
Sapi untuk Kurban | @kaekaha

Rukur atau rukun kurban ini merupakan upaya menabung bersama-sama untuk tujuan berkurban yang dikoordinir oleh pengurus Rukem. Semua anggota rukem otomatis menjadi anggota rukur, meskipun tidak diwajibkan untuk segera menabung kalau memang belum mampu, tapi meskipun begitu tetap dimotivasi untuk terus berusaha menabung untuk berkurban sesuai kemampuan.

Sejauh ini, karena rukur ini termasuk produk budaya yang tidak ada pattern atau rumusan patronnya, maka masing-masing rukur pasti mempunyai kebijakan, aturan dan tentunya kekhasannya masing-masing. Seperti ada yang langsung memberi pilihan target kurban tahun depan, tahun depanya lagi, atau masih tahun depannya lagi.

Tidak hanya itu, pilihan juga ada pada besaran uang yang akan ditabung oleh anggota setiap periodenya, ini juga sangat memudahkan bagi semua anggota yang mempunyai keragaman latar belakang profesi dan juga penghasilannya. Inilah rukur, cara kami Urang Banjar menabung supaya tahun depan bisa ikut berkurban  (BDJ7625) 

Semoga Bermanfaat!


Salam Matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas
 
Artikel ini juga tayang di Kompasiana pada 7 Juni 2025   22:44 (silakan klik disini untuk membaca)

Banua Kalimantan Selatan  KOMBATAN |  KOMBATAN
Banua Kalimantan Selatan  KOMBATAN |  KOMBATAN
 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar