Tampilkan postingan dengan label koleksi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label koleksi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 12 September 2024

Memorabilia Kompasiana, Candu Eksklusif yang Belum Juga Ada Obatnya?

Paket Memorabilia dari Kompasiana | @kaekaha

"Bagaimana kalau K-Reward bulanan kita juga memberi opsi merchandise resmi Kompasiana?"

Tulisan ini boleh saja disebut-sebut sebagai sekuel dari catatan "Ada Drama di Balik Semua Koleksi Memorabilia dari Kompasiana Ini!" yang pernah saya unggah sebagai artikel  pada akhir 2020 silam dan Alhamdulillah, terpilih menjadi artikel utama.

Jadi kalau anda,  para pembaca yang Budiman ingin mengetahui latar belakang tulisan artikel ini, boleh juga sih baca-baca artikel terkait sebelumnya. Klik aja tautan hidup dari artikelnya, Insha Allah pasti sampai. He...he...he... Terima kasih ya sudah berkunjung!

Catatan tentang memorabilia Kompasiana diatas, saya tulis dalam rangka memeriahkan Kompasianival, "hari raya-nya" para Kompasianer ke-12 pada 2020 silam yang waktu itu, kebetulan untuk pertama kalinya dalam sejarah, semua hajatannya di selenggarakan secara virtual, karena Pandemi Covid-19.

Di tulisan sekuel yang hadir hampir 4 tahun setelahnya ini, saya menulisnya bukan dalam rangka even tertentu, meskipun bulan depan atau 22 Oktober nanti, Kompasiana akan berulang tahun yang ke-16 yang biasanya juga akan dikuti beragam even dan tentunya lebaran Kompasianer alias Kompasianival sebagai gongnya.

Eh, boleh dong sekarang saya mengucapkan selamat ulang tahun buat Kompasiana yang ke-16! Keren ih, Sebentar lagi seventeen lho!

Catatan ini lebih sebagai apresiasi saya saja, sebagai Kompasianer sekaligus penghobi koleksi, khususnya terhadap semakin "eksklusifnya" memorabilia dari Kompasiana! He...he...he...

Baca juga yuk! Saatnya Memunculkan Kategori "Article of The Year" di Kompasiuanival

Membahas memorabilia jelas akan bersinggungan dengan (koleksi) benda spesial yang yang bisa mengantarkan kita pada kenangan-kenangan akan "drama" dari peristiwa atau kejadian memorable yang pernah kita alami di masa lalu.

Nah, benda spesial yang saya maksudkan disini, sudah pasti memorabilia berupa pernak-pernik merchandise dari Kompasiana yang bagi saya memang  eksklusif, karena memang sangat limited!

Semua tidak lepas dari strategi manajemen Kompasiana yang sengaja tidak  memperjual belikan berbagai pernak-pernik merchandise-nya dan tidak pula memberikan pattern khusus juga reguler untuk mendapatkannya.

Memorabilia dari Akhir 2020 | @kaekaha

Inilah yang menjadikan pernak-pernik merchandise Kompasiana relatif susah didapat, hingga akan memberi kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bagi Kompasianer yang beruntung bisa memilikinya.

Terbukti, setelah terakhir kali mendapatkan merchandise paling memorable dari Kompasiana di akhir 2020, berupa plakat "best in citizen journalism 2020", hampir 4 tahun berikutnya atau tepatnya di awal Juli 2024 kemarin, saya baru beruntung bisa mendapatkan merchandise dari Kompasiana lagi. Lama banget bukan!


Uniknya, untuk mendapatkan merchandise Kompasiana inipun, sebenarnya sebuah kebetulan semata. Sama sekali tidak menduga dan datang begitu saja. Jadi memang belum ada rumus jitu untuk mendapatkannya

Inikah definisi rezeki yang sesungguhnya!?

Diawali dengan "even" menulis dengan topik pilihan bangunan-bangunan peninggalan kolonial Belanda,   kolaborasi Kompasiana dengan kandidat doktor dari negeri Belanda, Remco Vermeulen dekat-dekat Ramadan kemarin.

Memorabilia Kompasiana dan Oleh-oleh dari Amsterdam Remco Vermeulen | @kaekaha

Alhamdulillah, dari 4 atau 5 tulisan saya tentang bangunan-bangunan peninggalan kolonial Belanda di Kalimantan Selatan, salah satunya yang berjudul Jembatan Dewi, "Ophaal Brug" Pertama Peninggalan Belanda di Banjarmasin dipilih oleh Remco Vermeulen bersama 6 artikel lainnya untuk mendapatkan "oleh-oleh" dari Belanda.

Nah, ternyata waktu oleh-oleh Remco Vermeulen landing di Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!, dia tidak sendirian saja, tapi juga ditemani totebag kanvas model klasik yang semakin unik dengan tampak depan lukisan dua dimensi ala-ala anak TK dalam balutan warna ngejreng dengan  signature Kompasiana yang pastinya keren banget. Auto jadi rebutan deh di rumah!

Berselang 2 minggu berikutnya, lagi-lagi Kompasiana memberi kejutan tak terduga melalui PULPEN alias Perkumpulan Pecinta Cerpen yang menyelenggarakan even sayembara cerpen dalam kolaborasi even KONGSI, itu lho pestanya penulis penggiat kanal fiksi di Kompasiana yang baru saja digelar.

Memorabilia Kompasiana dengan 2 Buku dari PULPEN X KONGSI KOMPASIANA | @kaekaha

Alhamdulillah, cerpen saya yang berjudul "Kongsi Dukun Lintrik" dipilih oleh juri sebagai pemenang ke-3. Tahu dramanya dimana?

Biasanya, even sayembara cerpen PULPEN hanya memilih dua pemenang saja, tapi khusus di edisi KONGSI ini memilih 3 pemenang dan saya yang kebagian bontotnya. He...he...he...

Satu lagi! Biasanya hadiah even sayembara cerpen PULPEN hanya memberi satu jenis hadiah saja, yaitu saldo Gopay, tapi khusus di edisi KONGSI ini selain hadiah reguler saldo Gopay, juga ada hadiah voucher K-Premium untuk 6 bulan dan yang paling keren adalah paket merchandise Kompasiana. Ini yang spesial!

Alhamdulillah, selain 2 buku keren ternyata Kompasiana juga menyertakan satu merchandise keren juga yaitu totebag desain terbaru berwarna kuning terang dengan signature Kompasiana yang ditata asimetris. Keren pokoknya!


Cerita belum berakhir! Beruntung, bulan Agustus yang selalu riuh dengan pesta kemerdekaan, menginspirasi Kompasiana untuk mengadakan even #17andiKompasiana yang mengajak Kompasianer berkreasi sekaligus mengabadikan keunikan dan kemeriahan perayaan 17-an di daerahnya masing-masing.

Alhamdulillah, video saya yang mengangkat tema panjat pinang di sungai atau rawa-rawa khas masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan, terpilih menjadi salah satu pemenang dari total 3 pemenang.

Sekali lagi Alhamdulillah, jerih payah saya memelototi panjat pinang sungai dari tepiannya selama beberapa jam, bahkan sempat juga hampir kecebur, akhirnya  diganjar 2 merchandise sekaligus dari Kompasiana , yaitu kaos hitam dengan signature asimetris Kompasiana di bagian depan dan sesanti yang belakangan sering dimainkan oleh Kompasiana, Every Story Matters di bagian punggung.

Kompasiana : Every Story Matters | @kaekaha

Saya sangat bersyukur, dalam dua bulan terakhir koleksi memorabilia Kompasiana di lemari saya bertambah 3 dari total 4 item

Mudah-mudahan selanjutnya, Kompasiana akan semakin sering dan banyak menghadiahkan merchandise kepada Kompasianer melalui berbagai even yang diselenggarakan agar candu eksklusifnya ada obat! Hingga bisa mengobati hasrat "memiliki" dari teman-teman Kompasianer semuanya.

...atau kalau boleh usul, bagaimana kalau K-Reward bulanan kita tidak hanya berupa saldo Gopay saja, tapi juga memberi opsi pernak-pernik merchandise? Boleh dong usul! He...he...he...

Eh iya, kebetulan bulan depan atau tepatnya 22 Oktober nanti, Kompasiana akan berulang tahun yang ke-16. Itu artinya pesta hajatan lebaran para kompasianer, Kompasianival edisi 2024 juga sebentar lagi. 

Baca Juga Yuk! Memanggungkan Budaya, Merayakan 1 Dekade "Ngompasiana"

Mudahan akan ada banyak merchandise Kompasiana yang dibagikan dalam pesta setahun sekali nanti. 

Syukur-syukur game atau lomba-lomba untuk memeriahkannya juga membagi-bagikan reward merchandise unik dan menarik khas Kompasiana, sebagai obat candunya! (BDJ1924)

Semoga bermanfaat!

Salam Matan Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!


Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | @kaekaha



 

Sabtu, 17 September 2022

Nggak Sengaja Ngoleksi Voucher Pulsa "Jadul", Ternyata Lumayan Lho Hasilnya!

Voucher Flexi Serial Laskar Pelangi | @kaekaha

Bagi generasi awal pengguna handphone jaringan GSM, di akhir 90-an atau awal-awal 2000-an tentu tidak akan pernah lupa "mahalnya" harga untuk mendapatkan starter pack kartu perdana yang saat itu, kalaupun ada dan tersedia di outlet, pilihannya-pun juga tidak banyak seperti sekarang, hanya satu atau dua nomor saja, itupun hanya dari dua operator saja yang ada, si-merah dan si-biru, baru berikutnya si-kuning lahir ke dunia.

Harga mahal starter pack pada masa itu sebenarnya wajar saja sih, karena sudah include pulsa senilai 150-500 ribu yang bisa langsung di input ke nomor yang sudah diaktivasi.


Voucher Pulsa Edisi Khusus CD Sheila on 7 | @kaekaha

Oya, Aktivasi nomor hanphone saat itu tidak perlu nomor KK, KTP dan lain-lainnya seperti sekarang, hanya perlu memasukkan kartu chip kecil ke slot kartu yang tersedia di dalam handphone dan setelah itu langsung menghidupkannya. 

Rata-rata, handphone era itu yang didominasi oleh produk dari pabrikan asal Kota Espoo Finlandia yang sekarang sudah almarhum, bernada dering monophonic yang pastinya sudah sangat keren pada saat itu.

 

Voucher TSel Edisi 100 Tahun Bung Karno | @kaekaha

Selain, nostalgia dengan dering monophonic, game ular-ularan dan balok tetris, era awal penggunaan handphone juga mengakrabkan kita dengan istilah voucher pulsa berikut romansa memburunya dengan harga yang "murah", karena harganya selisih kurang sekitar 2000-an, beda dengan sekarang yang harga pulsanya selisih lebih rata-rata 2000-an juga.

    Baca Juga :  Game Jadul Ular-ularan Sang Penghibur Sejati

Maksudnya, kalau dulu beli pulsa voucher isi 100 ribu, biasanya harga jualnya 98-ribuan saja, kalau pulsa isi 50 ribu bisa 49 sampai 51 ribuan, pulsa 20-25ribu biasanya nambah seribuan. Itu dulu! Kalau sekarang, isi berapapun pasti nambah minimal 2000-an. Satu lagi, jaman dulu nggak ada yag jual kuota internet seperti sekaramg, karena  handphone jaman itu hanya bisa untuk nelpon sama SMS saja.    

Voucher Lippo Telecom  | @kaekaha

 
Oya, waktu itu voucher pulsa masih banyak didominasi oleh voucher pulsa fisik alias voucher pulsa yang menggunakan media plastik maupun kertas dengan spesifikasi bentuk dan ukuran kurang lebih seukuran dengan kartu KTP/SIM. Berbanding terbalik dengan sekarang, yang semuanya serba voucher pulsa elektrik, tanpa kertas lagi.

    Untuk mengisi nominal pulsa dari voucher fisik, harus terlebih dulu menggosok segel penutup dibagian belakang kartu voucher. Setelah digosok, maka  yang tertutup segel, setelah digosok akan kelihatan sebaris angka yang harus diinput ke dalam handphone dengan cara yang biasanya berbeda-beda antar operator.

Proses inilah yang sepertinya dinilai tidak efektif dan merepotkan, sehingga akhirnya voucher pulsa fisik lambat laun tidak lagi dipergunakan lagi, semua beralih ke transaksi ke sistem voucher elektronik, termasuk mulai bisa melalui ATM.

Voucher Mentari | @kaekaha

Dulu, ketika masih musim megisi pulsa pakai voucher kartu atau voucher fisik, saya mempunyai kebiasaan untuk tidak membuang plastik/kertas voucher pulsa fisik bekas tersebut dan lebih memilih mengumpulkannya dalam sebuah kotak, karena menurut saya selain desain gambarnya yang bagus-bagus, biasanya juga berisi informasi yang bermanfaat juga untuk nambah wawasan.

Sampai sekarang jumlah kartu voucher fisik koleksi saya jumlahnya lumayan banyak dan masih terpelihara dengan baik meskipun saya relatif sangat jarang mengurusnya. Kecuali kalau ada teman yang mencari seri-seri tertentu dan ingin barter atau membelinya , baru saya membongkar-bongkarnya lagi.

Meskipun penggemarnya masih kalangan yang relatif terbatas, Alhamdulillah kartu-kartu voucher pulsa bekas ini lumayan ngrejekeni lho! Ada saja pokoknya yang nyari ...

Voucher TSel Edisi Putri Iindonesia 2003 | @kaekaha

Kebetulan, karena dulu tugas kantor mengharuskan saya blusukan ke berbagai daerah, juga mengharuskan saya  memakai operator seluler yang berbeda-beda di tiap daerahnya untuk berkomunikasi menjadikan koleksi voucher pulsa fisik saya menjadi semakin beragam, apalagi desain dan informasi yang ada didalamnya.

Informasi dalam kartu voucher sangat beragam, mulai dari peringatan hari-hari bersejarah, seperti edisi 100 tahun Bung Karno diatas, ada juga edisi peringatan hari-hari besar agama, seperti hari Idul Fitri, Natal dan lain-lainnya.

Selain itu ada juga edisi musisi, baik dalam maupun luar negeri. Ada juga seri olahragawan, lukisan, batik, jenis-jenis kesenian daerah, kartun, animasi, film dan banyak lagi yang lainnya. Keren kan?

Voucher TSel Edisi KPK | @kaekaha
 

Semoga Bermanfaat!

Salam Matan Kota 1000 Sungai
Banjarmasin nan Bungas!

 

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Ini artikel ke-22 dari total 31 artikel khusus Ramadan 2021 yang terpilih menjadi pemenang hadiah favorit ke-2 event ramadan, Samber THR 2021 di Kompasiana dengan hadiah smartphone dan artikel ini tayang di Kompasiana pada 05 Mei 2021  jam  23:18 WIB (klik disini untuk membaca).