Senin, 11 Maret 2024

Memahami Ibadah Shalat sebagai "Nukleus" Rasa Syukur Kepada-Nya

Keutamaan Shalat 5 Waktu Berjamaah di Masjid | @kaekaha

Sejak masjid di kampung kami dikelola oleh takmir yang mayoritas adalah anak-anak muda, beragam inovasi untuk kemakmuran masjid dan juga pemberdayaan jamaahnya secara konsisten terus berkembang. 

Selayaknya dinamika prinsip kaizen yang mengajarkan setiap detik waktu yang kita songsong adalah momentum terbaik untuk terus memperbaiki diri.

Salah satu yang dinamikanya paling aktual dan faktual adalah konsep dan metode dakwahnya yang selalu up to date, sehingga jatuhnya lebih tepat sasaran, fokus dan aplikatif untuk jamaah dan umat.

Melalui berbagai media sosial dan grup aplikasi perpesanan khususnya grup WA yang dikelola masjid, tim admin yang dikendalikan oleh alumni salah satu universitas Islam ternama di jazirah arab ini, tidak hanya sekedar mempermudah komunikasi dan silaturahmi semata, tapi juga mempermudah dan mempercepat distribusi info, reminder dan juga materi dakwah digital dengan tema-tema aktual.

Salah satu kreatifitas anak-anak muda takmir masjid kami yang paling "nyantol" di banyak jamaah adalah ajakan digital berupa reminder untuk selalu shalat 5 waktu di masjid dengan diksi yang selalu unik, menarik dan segar, khususnya untuk "mas-mas dan bapak-bapak" penghuni grup WA jamaah masjid.

"Mas-mas dan Bapak-bapak, Monggo Sholat 5 waktu di Masjid!"

Cerdasnya, anak-anak muda ini juga selalu menambahkan "catatan ekor" berisi narasi singkat, padat dan jelas berbagai tematik dakwah yang menggugah, terutama terkait keutamaan-keutamaan ibadah shalat yang sejatinya merupakan "nukleus" dari rasa syukur kita, umat manusia kepada Allah SWT.

"Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat." (HR. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3973)

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya..." [HR. Tirmidzi, no. 413 dan An-Nasa'i, no. 466]

Dua hadits yang secara tegas menyebut shalat adalah tiangnya agama sekaligus amalan pertama yang akan dihisab di hari pengadilan kelak tersebut, merupakan dua dari sekian banyak "catatan ekor" yang sering menyertai reminder ajakan shalat di masjid via media sosial masjid.

Shalat Berjamaah Saat Pandemi COVID-19| @kaekaha

Sedemikian pentingnya ibadah shalat bagi umat! Melaksanakan shalat 5 waktu, termasuk keutamaannya di masjid untuk mas-mas dan bapak-bapak alias untuk pria adalah bentuk ketaatan kita kepada Rasulullah SAW dan juga ketakwaan kita kepada Sang Khalik, Allah SWT.

Karena perintah shalat berjamaah (5 Waktu di masjid) berikut keutamaannya (banyak juga ulama yang menafsirkannya sebagai kewajiban) banyak terdapat dalam Alquran dan Hadist Rasulullah.

Salah satunya adalah di QS. Al-Baqarah : 43 yang artinya "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku" dan juga beberapa hadits Rasulullah SAW seperti, HR. Al-Bukhri, no. 644; Muslim, no. 651; Abu Dawud, no. 548; An-Nasa-I, II/107; dan Ibnu Majah, no. 79.

Jika shalat 5 waktu di masjid adalah bentuk riil ketaatan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, maka sejatinya ketaqwaan kepada Allah SWT yang secara sederhana bisa kita maknai sebagai upaya untuk melaksanakan semua perintah dan menjauhi semua larangan-Nya merupakan nukleus alias inti dari rasa syukur kita kepada Allah SWT. Wallahu alam Bisshawab.

Semoga bermanfaat!

Salam matan Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar