Mie Habang Kuah Sop, Kuliner Berkuah Kaldu sarat Rempah Khas Kalimantan Selatan yang Sedepnya Membuat Karindangan | @kaekaha |
Masih ingat dengan artikel saya yang berjudul Ini Sop dan Soto Banjar, Duo "Kembar Siam" Berkuah Rempah Khas Kalimantan yang sempat nangkring di angkringan "Artikel Utama" yang sejak konsepnya diperbarui, menjadi lebih lama bertahta di puncak halaman user interface alias antarmuka Kompasiana di awal tahun 2025 lalu?
Alhamdulillah, artikel kuliner yang terafiliasi dalam topil alias topik pilihan "makanan berempah" ini, ternyata mendapat sambutan luar biasa dari pembaca dan sepertinya banyak menjawab pertanyaan dan juga rasa penasaran penikmat kuliner nusantara, khususnya penikmat kuliner berkuah kaldu dan wabil khusus-nya lagi para "kolektor rasa" persotoan nusantara terhadap kuliner dari Pulau Kalimantan.
Baca Juga Yuk! Menikmati Musik Panting & Soto Banjar di Tepian Sungai Martapura Banjarmasin
Nah, setelah kita mendedah duo kuliner "kembar siam" full rempah Soto dan Sop Banjar sedetail-detailnya, seperti kok nggak afdol ya kalau kita tidak mengulik kuliner-kuliner sarat rempah khas Banjar lainnya, apalagi kalau kulinernya cukup unik, enak dan masih ada "hubungan kekerabatan" dengan Soto dan Sop Banjar. Mau?
Mie Habang Original Sebelum Diberi Kuah Sop | @kaekaha |
Setidaknya, sejauh yang saya ketahui sampai saat ini, ada dua jenis kuliner khas Banjar yang masih berkerabat dengan Soto dan Sop Banjar, karena keduanya secara faktual memang menjadikan "kuah" dari sop Banjar sebagai elemen utama dari olahan sedapnya, hingga menjadi ciri khas dari tekstur, citarasa dan tentunya penampakan kulinernya.
Baca Juga Yuk! Sedapnya Soto Banjar Ayam Bapukah/Bapulas Khas Haji Anang
Jika anda berkesempatan jalan-jalan ke Kota Banjarmasin atau kota-kota satelit disekitarnya yang disatukan dalam kawasan strategis propinsi Banjarbakula atau disebut juga sebagai kawasan Banjar Raya yang meliputi Kota Banjarmasin-Kota Banjarbaru-Kabupaten Banjar-Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Laut, cari dan temukan kuliner Mie Habang (Kuah Sop) dan Bubur Sop khas Banjar.
Mie Habang (kuah sop), Kuliner Berkuah Kaldu sarat Rempah Khas Kalimantan Selatan yang Sedepnya Akan Membuatmu Karindangan | @kaekaha |
Keduanya cukup populer di seputaran Banjar Raya, sehingga untuk mendapatkannya relatif mudah, terutama di warung atau kedai-kedai masakan tradisional Banjar yang tersebar dimana-mana.
Hanya saja, mungkin karena keduanya lebih identik sebagai menu untuk sarapan, maka pagi hari merupakan waktu yang paling pas untuk berburu dua kuliner murah tapi nggak murahan ini.
Sudah siap untuk berburu kawan?
Tapi untuk kali ini, sepertinya kita akan "berburu" Mie Habang (Kuah Sop) dulu aja ya, biar lebih gayeng menikmatinya! Sedangkan untuk Bubur Sop khas Banjarnya, Insha Allah akan saya tuliskan di artikel terpisah, biar detail ensiklopediknya juga lebih tertata baik dan memorable, hingga selalu evergreen.
Sayur Sop, Sumber Utama Citarasa Sajian Mie Habang dan Bubur Sop | @kaekaha |
Pertama kali menginjakkan kaki di Kota Banjarmasin lebih dua dekade silam, saya begitu tergoda dengan kuliner mie berwarna merah menyala "endemik" Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas! yang lazim dijual di warung-warung bakso dan mie ayam, juga di kedai-kedai masakan Banjar yang tersebar di segala penjuru kota dengan sebutan mie yamin.
Tapi mie yamin merah menyala khas Banjar ini jelas beda dengan mie yamin dari Pulau Jawa yang kita kenal dengan citarasanya yang cenderung manis, meskipun sekarang sudah bertransformasi dengan adanya pilihan citarasa yang bisa di request sesuai dengan selera, seperti mie yamin Bandung.
Selain mie warna merahnya yang unik, perbedaan mie yamin khas Banjar ini ada pada kuahnya yang menggunakan kuah sop khas Banjar yang macam rempahnya saja mencapai puluhan jenis, kalau ingin tahu detailnya silakan baca di artikel Eksistensi "Sambal Banjar" Sarat Rempah di Antara Serbuan Bumbu Instan Pabrikan.
Belakangan mie yamin khas Banjar juga terus bertransformasi, tidak hanya pada racikan bumbu dan isian topping mienya saja yang semakin variatif, tapi juga pergeseran nama, bahkan keidentikan dengan penjualnya. Sebutan mie yamin, sekarang lebih identik dengan mie merah dengan ukuran lebih besar (mirip mie untuk bakmie di Pulau Jawa) dengan bumbu khusus yang disiram kuah mie ayam-bakso dan dijual di warung bakso-mie ayam, sedangkan mie merah dengan kuah sop yang sekarang "bergeser" dijual di kedai-kedai masakan Banjar bukan lagi populer sebagai mie yamin, tapi lebih dikenal sebagai "mie habang", sebuah frasa dalam bahasa Banjar yang artinya mie merah.
Naaah, biar semakin nyamleng menikmatinya! Detail tentang sedapnya kuliner mie yamin khas Banjar yang biasa disajikan selayaknya mie ayam dan pastinya jauh berbeda dengan olahan mie yamin di luar sana, juga kolaborasinya dengan bakso hingga melahirkan kuliner baru bertitel bakso yamin yang juga khas Kota 1000 Sungai, Insha Allah akan saya kupas tuntas di artikel terpisah aja ya, kan kita mau menikmati mie habang, sayang!
Uniknya Mie Habang, Bukan Bulat Gilig Seperti Biasanya Bentuk Mie, Tapi Berbentuk Kotak | @kaekaha |
Kuliner mie merah khas Banjar yang dijual di kedai atau warung-warung masakan Banjar yang sekarang lebih populer dengan sebutan mie habang ini, biasanya bentuk mienya bukan bulat gilig seperti biasanya bentuk mie, tapi berbentuk kotak, dengan ukuran diameter diagonal yang lebih kecil.
Mie habang bisa disajikan tanpa kuah karena pada dasarnya mie yang biasanya diurai di nampan besar ini memang sudah dibumbui rempah sop tapi memang masih dalam versi yang minimalis, termasuk dengan irisan sayur kol atau kubis, meskipun kuantitasnya tergolong minimalis, juga topping yang biasanya berupa irisan telur itik rebus dan kondimen khasnya berupa bawang goreng dan juga daun sop. Beda bukan dengan mie yamin!?
Baca Juga Yuk! Tanda Tanya dalam Sepiring Mie Bancir, Khas Kota Banjarmasin nan Bungas
Secara tradisi, Urang Banjar banyak yang menjadikan mie habang ini soulmate untuk menyantap buras, itu lho lontong yang berbalut citarasa gurihnya santan. Meskipun sebenarnya, disantap langsung juga tidak kalah nikmatnya, apalagi ditambahkan sambal pedas, saus, kecap dan tentunya limau kuit ataupun jeruk nipis sesuai selera.
Apalagi ditemani sama ayam goreng krispi bercitarasa cenderung gurih-asin, khususnya bagian kepala, sayap maupun ceker ayamnya yang sejak lama memang telah soulmate-an sama mie habang. Duh, ini dasar liwar banar nyamannya wal ai alias ini enak banget kawan!
Tapi meskipun begitu, menurut saya! Sekali lagi menurut saya lho ya! Masih ada lagi cara terbaik untuk menikmati mie habang secara paripurna alias maksimal, yaitu dengan menambahkan sop khas Banjar secukupnya atau sesuai selera ke dalam piring mie habang yang sudah siap disantap.
Kalau kuahnya sedikit hanya nyemek-nyemek saja, kami biasa menyebutnya mie bancir. Nah kalau kuahnya banyak seperti kesukaan saya, jadilah mie habang kuah sop yang sempurna!
Waaah kalau sudah sampai di fragmen yang ini, dijamin anda, anda dan anda semua akan selalu karindangan alias kangen berat sama saya, eh sama Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas! Tahu kenapa? Karena ini unik dan uenaaak tenan!
Coba bayangkan ya! Mie habang yang pada dasarnya sudah berbumbu racikan rempah sop, meskipun masih versi minimalisnya, diguyur kuah sop berbumbu full rempah khas masakan Banjar yang di dalamnya juga berisi potongan-potongan ayam, wortel, kubis, daun bawang prei, daun sop atau seledri, kucai dan taburan bawang goreng. Beneran, ini enak banget! (BDJ23225)
Semoga Bermanfaat!
Salam matan Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Artikel ini juga tayang di Kompasiana pada 23 Februari 2025 21:20
jam 00:01 WIB (klik disini untuk membaca)
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar