Indahnya Berbagi | berbagilistrik.org |
Efek alamiah pada tubuh yang paling kita rasakan, ketika menjalankan ibadah puasa adalah munculnya rasa lapar dan haus. Kedua kebutuhan fisiologis kita tersebut akan tertunaikan ketika kita berbuka puasa seiring terbenamnya matahari atau kumandang azan Maghrib bergema di angkasa.
Sesuai dengan tuntunan Rasulullah, ketika berbuka puasa-pun, kita tidak dianjurkan untuk langsung "balas dendam" dengan langsung menghabiskan semua makanan diatas meja makan, apalagi hidangan yang termasuk golongan "makanan berat". Kenapa begitu?
Intinya, agar tubuh kita, khususnya alat pencernaan kita "tidak kaget" menerima asupan makanan dalam jumlah besar secara tiba-tiba. Perlu diingat, selama kita berpuasa seharian penuh, semua organ tubuh yang menjadi jalur jalannya pengolahan makanan dalam tubuh, juga beristirahat.
Jadi, apabila kita akan "mempekerjakan mereka kembali", sebaiknya kita juga perlu memberi mereka waktu untuk "pemanasan" dulu, sampai mereka semuanya siap bekerja. Persis seperti kita pas mau olahraga, apa jadinya kalau tidak melakukan persiapan atau pemanasan lebih dulu, rentan cedera bukan?
Setelah kita berbuka puasa dengan cukup, hingga kita bisa menegakkan badan, maka selanjutnya kita wajib menjalankan ibadah-badah wajib seperti yang telah ditentukan oleh Allah SWT melalui Rasulullah SAW, berikut sunnah-sunnah yang diajarkan beliau.
Nanti, setelah makanan buka puasa kita yang ada di dalam perut diproses menjadi beragam zat melalui proses metabolisme (pengolahan makanan), maka zat-zat yang diperlukan tubuh secara otomatis juga akan diserap oleh tubuh.
Sedangkan, zat-zat sisa proses metabolisme yang tidak berguna yang biasa kita sebut sebagai kotoran, secara alami akan "dikeluarkan" atau dibuang tubuh melalui mekanisme yang kita kenal sebagai ekskresi yang melibatkan beberapa organ tubuh, seperti ginjal, hati, kulit, usus besar dan paru-paru dalam bentuk urine (air kencing), feses (tinja), keringat, dan karbon dioksida (CO2) dalam pernapasan .
Jadi pelajaran berharganya adalah secara gamblang , Allah SWT mengajari kita sebuah hikmah dari siklus alami tubuh kita sendiri selama menjalani ibadah puasa.
Faktanya, ternyata tubuh kita "tidak mengambil semua" zat hasil proses metabolisme yang bersumber dari semua makanan yang masuk melalui mulut kita, tapi tubuh juga "wajib" mengelurakan, wajib membuang semua sisa-sisa pengolahan makanan yang kita sebut sebagai kotoran tersebut. Ini yang membuat kita sehat wal afiat seperti sekarang!
Coba bayangkan, apa jadinya kalau tubuh kita tiba-tiba enggan "mengeluarkan" sisa-sisa kotoran tersebut?
Inilah inspirasi untuk berbagi, berinfaq, bersedekah, berzakat atau apapun namanya yang bisa kita petik dari siklus alami tubuh kita sendiri, fakta hukum alam yang mangajari kita tentang keutamaan "mengeluarkan" kembali sebagian "pemasukan" kita.
Dalam konteks ini yang kita maksudkan tentu "mengeluarkan" rezeki yang dititipkan Allah SWT kepada kita (baca : berbagi), kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Karena, itu juga akan "menyehatkan" kita saudaraku!
Semoga Bermanfaat!
"Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1443 H"
Salam matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas!
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN |
Ini artikel ke-3 dari total 12 artikel khusus Ramadan 2022 yang terpilih menjadi pemenang utama event Samber THR 2022 di Kompasiana dengan hadiah uang tunai sebesar 3 juta rupiah dan artikel ini tayang di Kompasiana pada 10 April 2022 jam 15:43 WIB (klik disini untuk membaca)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar