Jumat, 12 Januari 2024

"Log in" Borneo FC, Apa yang Dicari Jacksen F Tiago di Samarinda?


Jacksen Saat Masih Melatih Persis Solo | xnews.id

Squad Pesut Etam alias Borneo FC, Samarinda saat ini benar-benar sedang diatas angin untuk mencetak sejarah menjadi kampiun pertama kalinya di pentas kasta tertinggi sepakbola Indonesia

Mengemas 51 poin dari 23 pertandingan, menjadikan tim yang bermarkas di Stadion Segiri, Samarinda ini penguasa tertinggi tahta klasemen Liga 1.

Uniknya, pesaing terdekat squad Pesut Etam adalah “saudara tua” mereka sendiri, Bali United yang baru mengumpulkan 41 poin dari total laga yang sama, 23.

“Saudara tua?” Ya, Bali United merupakan metamorfosis dari PS. Putra Samarinda alias Pusam yang lahir di Samarinda pada 1989 silam dan sempat berganti nama menjadi Persisam Putra Samarinda pada 2003 sampai akhirnya “hijrah” ke Bali karena diakuisisi pengusaha Bali pada 2015, hingga jadilah mereka dengan identitas baru, Bali United hingga saat ini.

Jacksen Saat Menukangi Tim Nasional Indonesia | republika.co.id

Ditengah-tengah euforia hasil mengejutkan Borneo FC menjadi penguasa Liga 1, bahkan leading sampai 10 poin dari pesaing terdekat, sepertinya manajemen Borneo FC tidak mau berleha-leha.

Tanpa kasak-kusuk sebelumnya, mereka membuat gebrakan yang lumayan mengagetkan insan bola Nusantara. Tiba-tiba Borneo FC mengumumkan bergabungnya legenda Persebaya Surabaya Jacksen F Tiago, ke squad Pesut Etam per-Selasa, 2/1

Hanya saja, mantan pemain sekaligus pelatih Persebaya Surabaya, Barito Putera dan juga Persis Solo ini bukan didaulat untuk menangani Diego Michiels dkk atau menggantikan posisi Milomir Seslija sebagai pelatih kepala, tapi menjadi direktur akademi Borneo FC menggantikan Purwanto Suwondo.


Jacksen Saat Masih Melatih Barito Putera | tribunnews.com

Menurut bos Borneo FC, Nabil Husien Said Amin dalam rilisnya di laman borneofc.id menyebut Jacksen F Tiago akan menangani squad muda Borneo FC  yang bertanding di kompetisi Elite Pro Academy atau EPA yang saat ini sudah memasuki penyisihan akhir di kelompok umur 16, 18 dan 20 tahun.

Baca Juga :  Main ke Official Store Merchandise-nya Barito Putera 

Sederet prestasi dan pengalaman “juara” Jacksen F. Tiago saat menjadi pemain, terutama saat mengantarkan Persebaya menjadi juara Liga Indonesia, sekaligus menjadi topskor di musim 1996-1997, hingga mengantarkan kembali Persebaya sebagai juara liga musim 2004 tapi sebagai pelatih, lalu mengantarkan Persipura juara tiga kali pada edisi 2008, 2010-2011 dan 2011-2012, jelas menjadi alasan konkrit manajemen Barito FC berharap banyak pada Jacksen F. Tiago untuk mengasah mental dan spirit juara sekaligus skill teknis anak-anak muda Borneo.


Uniknya, pengumuman bergabungnya Jacksen ini tidak berselang lama alias masih dihari yang sama dengan pengumuman berakhirnya kerjasama Borneo FC dengan Purwanto Suwondo.

Sayangnya memang tidak ada keterangan lebih detail terkait alasan Borneo FC mengakhiri kerja sama dengan Purwanto Suwondo. Atau jangan-jangan Jacksen “tukar guling” sama Purwanto Suwondo alias tukar tempat kerja? Apalagi secara jabatan keduanya di tim sebelumnya juga sama, sama-sama Dirtek!?

Kalau iya, waaah pasti bakalan seru ni! Bagaimana tidak?

Jacksen dan Squad Juara Persebaya Liga 1996-1997 | jpnn.com

Seperti kita ketahui bersama, sebelum bergabung dengan Squad Pesut Etam muda, Jacksen adalah Direktur Teknik di Persis Solo yang masa kerjanya konon memang berakhir di bulan Nopember 2023 kemarin, setelah sebelumnya mundur dari jabatan pelatih kepala Persis Solo pada Agustus 2022.

Putra Jacksen, Hugo Samir merupakan anggota squad Persis Solo yang dipinjamkan ke Borneo FC dan sekarang sedang mengikuti TC bersama timnas U-20 di Qatar.

Artinya, kalau sekarang Jacksen bergabung dengan Squad Pesut Etam, dia akan berkumpul dengan Hugo di Samarinda dan sangat memungkinan menjadi alasan Borneo FC untuk mempermanenkan status Hugo di Borneo FC. Inikah yang di cari Jacksen hingga berlabuh ke Samarinda?

Begitu juga sebaliknya! Purwanto Suwondo, pria Jawa kelahiran Lampung Tengah mantan punggawa Timnas di eranya Bambang Pamungkas ini, ternyata orang tua si Arkhan Kaka striker muda Persis Solo dan juga Timnas U-17. Mungkinkah Purwanto Suwondo juga ingin satu bendera dengan Arkhan Kaka?

Hugo Samir Saat Bergabung di U-16 EPA Barito Putera Saat Berusia 14 Tahun | PSSI

Tidak hanya itu! Seandainya skenario “tukar guling” keduanya benar-benar terjadi, maka peta persaingan di kompetisi Elite Pro Academy (EPA) yang menjadi tanggung jawab keduanya kelak, akan semakin seru!

Saat ini saja persaingan Borneo FC dengan Persis Solo di klasemen sementara EPA Liga 1 2023/2024 sedang panas-panasnya!

Di level U-16, merupakan kompetisi dengan persaingan terpanas. Persis U-16 saat ini memuncaki klasemen dengan 35 poin dari 14 laga, satu level diatas Borneo FC yang berada di peringkat kedua dengan 32 poin.

Sedangkan di EPA U-18, Persis Solo U-18 yang bercokol di peringkat keempat dengan koleksi 23 poin, berada satu strip dibawah Borneo FC di posisi ketiga dengan raihan 24 poin dari 14 laga.


Keduanya memang masih kalah moncer dari Persib Bandung U-18 yang mengoleksi 30 poin dan PSS Sleman U-18 dengan 26 poin, tapi tetap saja “tumpang tindih” posisi keduanya di klasemen jelas memperlihatkan bagaimana ketatnya rivalitas dan juga kedalaman squad kedua tim.

Baca Juga :  Pride of Banua, Uniknya "Tanda Cinta" di Jersey Barito Putera 

Di EPA U-20, lagi-lagi Borneo FC dan Persis Solo, sama-sama menjaga tradisi ketatnya rivalitas diantara keduanya.

Jika Borneo FC saat ini berada di posisi kedua dengan koleksi 27 poin dari 14 laga di grup B. Pemuncak klasemen di grup ini dipegang oleh rival mereka, Persis Solo U-20 dengan koleksi 29 poin. Keren kan, rivalitas keduanya!?

Semoga Bermanfaat! 

Salam matan Kota 1000 Sungai, 
Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar