Koleksi Memorabilia Kaos Kompasiana | @kaekaha |
Tentang Memorabilia
Menurut wikipedia ada dua makna yang masih berkelindan terkait istilah Memorabilia, pertama suatu atau beberapa benda yang dapat mengingatkan kepada suatu kenangan dan yang kedua, bisa dimaknai sebagai koleksi benda atau benda-benda yang digunakan sebagai alat untuk mengenang suatu peristiwa atau seseorang (baik kenangan manis maupun kenangan pahit!?).
Uniknya, memorabilia ternyata tidak selalu berwujud benda fisik, tetapi bisa apa saja asalkan bisa ditangkap melalui penglihatan atau pendengaran dan tidak menutup kemungkinan indra perasa yang menjadikan benda itu layak menjadi jalan bagi sebuah kenangan.
Meresapi dan memahami makna memorabilia versi wikipedia di atas, sepertinya masing-masing diantara kita pasti mempunyai memorabilia, betul!?
Terlepas itu kenangan manis yang bisa bikin kita tambah bersemangat atau justeru kenangan yang teramat sangat pahit yang tentunya semakin membuat kita lebih dan lebih bersemangat lagi! Harus tetap semangat ya gaeeeees!
Tote bag "Hadiah" Berlogo Kompasiana Milik Saya | @kaekaha |
Memorabilia Kompasiana
Terinspirasi dari even komunitas [Kuis Ketapels] Yuk, Posting di Instagram "Semua Tentang Kompasiana"! rekan-rekan Ketapels alias Kompasianers Tangsel Plus di Instagram untuk meramaikan pre-even kompasianival 2020.
Saya jadi teringat kembali dengan beberapa memorabilia dari Kompasiana yang pernah saya dapatkan sejak saya bergabung tujuh tahun silam, berikut "drama" untuk bisa mendapatkannya. Hiiiiiks layak disinetronkan kayaknya...he...he...he...
Memorabila dari Kompasiana yang saya koleksi memang belum banyak sih, tapi saya kira cukup juga untuk ikut serta meramaikan even Ketapels yang menantang kita semua untuk memposting foto bertema "Semua Tentang Kompasiana".
Ya, bisa berupa koleksi merchandise berlogo Kompasiana, seperti kaos, topi, tas pinggang, payung, notes, pulpen, dan lain sebagainya yang tidak dijual dan dikenal sangat limited! atau foto selfie dengan akun kompasiana bagi yang belum sempat mempunyai "oleh-oleh" dari Kompasiana tersebut. Yuk ikutan gaessss!
Kompasiana Community Card Atasnama Saya | @kaekaha |
Memorabilia pertama sekaligus tertua sebagai buah dari drakor, eh drakom alias drama kompasianer pertama yang saya miliki adalah Kompasiana Community Card atau KCC, yaitu salah satu kartu dari Kompas Gramedia Value Card yang juga berfungsi sebagai kartu keanggotaan alias member dari Kompasiana (informasi ini merujuk pada keterangan gramedia.com)
Nah lo, kalau kamu belum punya kartu ini, artinya kamu belum sah menjadi kompasianer! (drama beneran ya...he...he...he...!?)
Kartu yang didukung oleh Flazz BCA, kartu pembayaran elektronik atau kartu uang elektronik berbasis cip atau kartu ini, diluncurkan berbarengan dengan diluncurkannya maskot kompasiana, Kriko yang juga ikut mejeng di KCC, saat perhelatan lebaran kompasianer alias Kompasianival edisi tahun 2014 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (22/11/2014). Apa kabar Kriko?
Menurut keterangan dari pihak berwenang saat itu, banyak sekali benefit yang bisa didapat oleh pemilik kartu sakti ini, selain sebagai tanda bukti keabsahan sebagai kompasianer, seperti beragam diskon dan privilege eksklusif lainnya.
Lantas dramanya di mana?
Sampai detik ini atau 6 (enam) tahun sejak saya miliki, kartu yang saat itu dimahari sebesar Rp. 50.000 dan sekaligus menjadi satu-satunya memorabilia yang saya dapatkan dengan cara menebus ini, justeru belum pernah saya gunakan sebagaimana layaknya kartu pembayaran elektronik dan lebih berfungsi sebagai pengisi dompet yang ikut mempertebal dompet tipis saya...he...he...he...!
Dua Kaos Kompasiana Koleksi Saya | @kaekaha |
Memorabilia kedua yang menjadi koleksi saya berikutnya ada 4 (empat) jenis barang sekaligus, yaitu
- Kaos dengan logo besar bertuliskan kompasiana, berikut tagline alias sesanti "beyond blogging" dengan ukuran huruf lebih kecil tepat dibagian dada (seperti gambar diatas) dan logo kotak kompasiana di bagian belakang,
- Tote bag berwarna hitam dengan elemen tulisan sama dengan kaos, hanya saja komposisi pada ukuran hurufnya berbalik, tulisan kompasiana-nya jauh lebih kecil dibanding dengan tagline beyong blogging-nya.
- Lanyard alias tali gantungan multifungsi bercorak abu-abu dengan ornamen kekinian yang juga bertuliskan kompasiana, berikut tagline alias sesanti "beyond blogging" dengan komposisi persis pada kaos
- Cutting Sicker bertuliskan kompasiana berwarna putih.
Tote bag "Hadiah" Berlogo Kompasiana Milik Saya | @kaekaha |
Keempat memorabilia tersebut saya dapatkan pada akhir tahun 2018, sebagai hadiah atas pencapaian saya bisa menembus daftar nominee kompasiana award 2018 untuk kategori citizen jurnalism dalam rangkaian hajatan Kompasianival 2018, persis seperti yang saya kisahkan dalam artikel Asal-usul Istilah "Hattrick" dan Kisahku "Tentangnya".
Saat pertama kali mengetahui, nama saya masuk dalam daftar nominee kompasiana award 2018 untuk kategori citizen jurnalism saja.
Rasanya sudah bangga banget, kira-kira kepingin tahu nggak, gimana rasanya ketika tiba-tiba ada paket "bingkisan" datang ke rumah diantar langsung sama kurir dan katanya dari kompasiana? Kalau pengin tahu rasanya, silakan baca artikel saya berjudul "Kompasiana, Terima Kasih Banyak Bingkisannya!"
Tali Lanyard dari Kompasiana | @kaekaha |
Kecuali kaos dan cutting sticker, memorabilia lainnya saya simpan di lemari koleksi saya. Untuk kaos yang saya dapatkan pada kompasianival 2018 ini.
Jika ingin melihat wujudnya, ada pada foto di atas yang posisinya ada di belakang (bertuliskan "kompasiana" plus tagline beyond blogging). Karena kaos ini termasuk kaos kebanggaan, makanya tidak terlalu sering saya pakai, hanya sesekali saja.
Sedang untuk cutting sticker-nya saya tempel di bagian belakang ipad mini yang juga saya dapatkan dari kompasiana setelah artikel saya (Final) Adu Nyali dengan Datsun Go+Panca, Menggali Potensi, Menebar Inspirasi untuk Negeri terpilih sebagai artikel terbaik pada rangkaian akhir even Datsun Risers Expedition edisi Kalimantan tahun 2016.
Cutting Sticker di Bagian Belakang ipad mini Hadiah dari Kompasiana | @kaekaha |
Sekedar info, ipad mini ini jadi banyak tempelan stickernya, karena ikut menjadi saksi sekaligus bagian dari sejarah, ketika saya mendapatkan privilege dari Kemenkominfo mewakili Kalimantan Selatan untuk hadir dalam acara pembukaan ASIAN GAMES XVIII di Gelora Bung Karno, Agustus 2018 silam.
Juga, sekaligus bertemu dengan bloger-bloger hebat dari 33 Propinsi di Indonesia lainnya, setelah saya memenangkan even WRITINGTHON ASIAN GAMES 2018, even menulis yang digagas olen Kemenkominfo bekerja sama dengan beberapa pihak.
Untuk memgetahui keseruan kisahnya silakan baca artikel saya yang berjudul Saat Ampar-ampar Pisang dan Paris Barantai Menghentak Opening Ceremony Asian Games 2018 dan Kisah Serunya Berjumpa dengan Pemudi-pemuda Dari 34 Propinsi Indonesia.
Dompet Kartu Nama Berlogo Kompasianival | @kaekaha |
Memorabilia ketiga yang menjadi koleksi saya berikutnya juga 4 (empat) jenis barang sekaligus, hanya saja sedikit berbeda dengan memorabilia kedua yang saya dapatkan sebelumnya, yaitu
- Kaos dengan logo besar bertuliskan kompasiana, hanya saja yang ini tanpa tagline "beyond blogging", sedangkan pada bagian belakangnya terdapat tulisan kompasiana dengan ukuran lebih kecil (gambar 1 dan 4) .
- Tote bag berwarna hitam dengan elemen tulisan kompasiana dengan tagline beyond blogging disatu sisi, sedangkan pada sisi belawanan bertuliskan lebih dari sekedar ngeblog (gambar 2). Beda kan dengan edisi sebelumnya!
- Dompet kartu nama bertuliskan www.kompasiana.com dan kompasianival.
- Sicker bertuliskan kompasiana berwarna biru tua yang saya tempelkan di laptop merah saya. Mungkin karena warnanya kurang kontras, jadinya tidak terlalu kelihatan.
Stiker Kompasiana di Laptop | @kaekaha |
Keempat memorabilia di atas saya dapatkan pada akhir tahun 2019, sebagai hadiah atas pencapaian saya kembali menembus daftar nominee kompasiana award 2019, juga untuk kategori citizen jurnalism.
Beritanya saat itu saya dapatkan ketika saya berada di Kota Garut, Jawa Barat dalam rangka proyek menulis buku tentang potensi eonomi dan pariwisata Kabupaten Garut, bersama blogger yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia, setelah masing-masing kembali memenangkan tiket WRITINGTHON JELAJAH KOTA GARUT 2019. yang ekspresi kebahagiannya saya tuangkan dalam artikel berjudul
Ekspresi kebahagiaan saya saat itu saya curahkan dalam artikel Terima Kasih, Kembali Menominasikan Saya di Kompasiana Award, selain sebagai ungkapan rasa syukur juga sekaligus sebagai ucapan terima kasih kepada semua kompasianer di seluruh Indonesia yang kembali memilih saya untuk duduk sebagai nominee kompasiana award 2019.
Sudah menjadi tradisi setiap tahun, semua kompasianer yang masuk dalam jajaran nominee kompasiana award akan mendapatkan paket bingkisan memorabilia berlabel kompasiana yang sangat cocok untuk dikoleksi. Jadi berbangga dan berbahagialah, rekan-rekan yang berkesempatan masuk dalam deretan nominee dalam ajang kompasiana award untuk kategori apapun.
Memorabilia keempat koleksi saya adalah tas pinggang yang saya dapatkan belum lama ini. Uniknya, merchandise kompasiana ini justeru tidak saya daptkan dari kompasiana, tapi dari Ketepels alias komunitas kompasianer Tangsel Plus, setelah saya memenangkan kuis ketapels via media sosial twitter yang berlangsung selama lima berturut-turut. Dramatis bukan?
Waaah harus buka rahasia deh akhirnya!
Karena penilaian kuis ini berdasarkan pada yang tercepat menjawab dengan benar, maka kunci untuk menang adalah mengetahui "kebiasaan" admin memposting pertanyaan kuis, khususnya waktu postingnya!
Hari pertama saya masih membaca pola kuis, salah satunya memonitor "jam berapa" pertanyaan diposting admin yang ternyata beberapa saat sebelum Subuh, untuk itu saya merelakan diri tercecer dari peringkat terbaik. Syukurnya pola admin tidak berubah, hari kedua dan seterusnya admin memposting sesaat sebelum atau setelah Subuh.
Selain pola sudah terbaca (maaf ya Om admin Ketapels), keuntungan saya lainnya adalah posisi wilayah waktu saya yang masuk WITA atau Waktu Indonesia Tengah yang lebih cepat satu jam dari WIB. Kok bisa?
Begini dramanya gaes! Ketika om admin posting pertanyaan sesaat sebelum subuh, kami manusia WITA sudah pada bangun dan siap untuk beraktifitas (bahkan sudah ada yang keluyuran...he...he...he...), termasuk menjawab pertanyaan admin ketapels, sementara di saat bersamaan, sepertinya pemburu kuis yang tinggal di daerah WIB alias Waktu Indonesia Barat masih banyak yang terbuai mimpi. Nah lo!
Jadi wajar jika di hari kedua dan seterusnya saya selalu menjadi penjawab pertama dan akhirnya menjadi pemenang pertama dengan nilai tertinggi yang konsekuensinya bisa memilih hadiah lebih dulu. Akhinya saya memilih tas pinggang dari pada 5 (lima) hadiah yang lain, karena selain topi saya sudah punya semua.
Yuk semuanya hadir di kompasianival 2020! Caranya mudah bin gampang kok, tinggal klik dan daftar di www.kompasianival.com!
Semoga bermanfaat!
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Artikel ini juga tayang di Kompasiana pada 28 November 2020 23:18 dan menjadi pengantar kemenangan saya menyabet titel "Best in Citizen Journalism 2020" dalam ajang Kompasianival 2020.
Berikut video pengumuman pemenangnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar