Senin, 28 Oktober 2019

Transformasi ULM Sebagai Pusat Studi dan Konservasi IPTEK Terapan Serta Peradaban Budaya di Kalimantan


(ulm.ac.id)
"Iwak Sapat Diulah Gangan
 Nyaman Dimakan Lawan Lakatan
 ULM Harat Kampus Perjuangan
 Barakat Tuhan Gasan Kalimantan"

                                  

Jejak Gemilang Pencapaian ULM

Sebagai Universitas negeri tertua dan terbesar di Pulau Kalimantan,Harat-nya reputasi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin tidak perlu diragukan lagi

Secara faktual, di usianya yang ke-61 tahun 2019 ini, dibawah komando "Sang Matematikawan" Prof Sutarto Hadi yang tahun 2018 memulai periode kedua kepemimpinannya itu, ULM terus bergerak, bertransformasi menjadi universitas terkemuka dan berdaya saing terkhusus di bidang lingkungan lahan basah.

Didukung penuh dengan kekuatan 1200-an tenaga pengajar aktif yang 320-an diantaranya berkualifikasi Doktor (S3) plus 49 guru besar, ULM terus mendorog line up dosen muda potensialnya untuk terus meningkatkan kualifikasinya sampai level pendidikan tertinggi.

Sebagai bentuk dukungan, ULM tidak ragu-ragu untuk berinvestasi dana sampai puluhan miliar rupiah untuk aktifitas riset/penelitian sebagai upaya peningkatkan kualitas Sumber Daya manusia (SDM) sekaligus ikhtiar untuk menambah kualifikasi dosen bergelar Doktor maupun profesor, guna mendorong akselerasi strategis di bidang akademik, penelitian, pengabdian masyarakat, publikasi dan Inovasi.

Menristekdikti, meresmikan gedung baru ULM
(Klikkalsel)
Selain terus memperkuat line up di jajaran pengajar, ULM juga terus melengkapi berbagai sarana dan prasana belajar mengajar berikut kelengkapan pendukungnya.

Teraktual, bersama 7 (tujuh) universitas negeri di Indonesia lainnya yang tergabung dalam E-Learning IDB Project 7in1 (The Development and Upgrading of Seven Universities in Improving The Quality and Relevance of Higher Education in Indonesia), yaitu Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Tanjungpura (UNTAN, Pontianak), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT, Manado) dan Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH, Banda Aceh), ULM memulai  sistem perkuliahan jarak jauh (distance learning) berbasis online  yang sebelumnya digagas pemerintah untuk meningkatkan SDM dan memberikan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.


Untuk mendukung semua aktifitas pendidikan, termasuk distance learning tersebut, ULM membangun 12 (dua belas) gedung baru yang dikerjakan sekitar 2 (dua) tahun sejak 2017 dengan rincian 10 (sepuluh) gedung baru di kampus Banjarmasin, yaitu Fakultas Ekonomi, Laboratorium Sains dan Sosial, Laboratorium Sains dan Matematika, Laboratorium Sins dan Integrasi, Gedung Serba Guna, FISIP, Fakultas Hukum, S2 Fakultas Ekonomi.

Sedangkan 2 (dua) gedung baru lainnya dibangun di area kampus Banjarbaru, yaitu Auditorium dan Sport Center seluas 1.000 meter persegi yang secara keseluruhan menghabiskan dana sebesar 384,7 miliar rupiah hibah dari Islamic Development Bank (IsDB).

Gedung auditorium ULM yang baru dibangun 
(kanalkalimantan.com)
Terbaru, untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat di Pulau Kalimantan melalui pendidikan, ULM telah mengajukan proposal pendirian program studi doktoral atau strata 3 (S3), yaitu untuk proram studi kedokteran, lingkungan, Ekonomi Pertanian, Hukum, Studi Pembangunan, Ilmu Menejemen dan Ilmu Pendidikan.

Diluar fasilitas pendukung proses belajar mengajar, ULM juga membangun prasara pendukung yang tidak berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar, salah satunya adalah media center yang diharapkan dapat memperkuat komunikasi dengan dunia luar kampus, khususnya untuk mempermudah sosialisasi berbagai agenda, program dan kegiatan kepada masyarakat luas.

Selain itu, sebagai bentuk komitmen dan dukungan kepada difabel, ULM tidak hanya memberi kesempatan yang sama kepada anak difabel untuk mendapatkan pendidikan tinggi di ULM, tapi juga terus melengkapi dan memperbaharui semua fasilitas penunjang aktifitas mahasiswa difabel di lingkungan kampus ULM.

Ilustrasi disabilitas dapat masuk kuliah
(beritabanjarmasin.com)
Untuk memaksimalkan komitmen tersebut, ULM membentuk Unit Layanan Difabel (ULD), yaitu sebuah wadah untuk menghimpun sekaligus memberdayakan relawan (volunteer) yang siap membantu aktifitas mahasiswa difabel (yang membutuhkan) selama di kampus, termasuk memberi edukasi empatik kepada mahasiswa lain terkait kepedulian dan berbagai teknis bantuan kepada teman-teman mahasiswa difabel saat beraktifitas di kampus ULM.

Hebatnya, ULD di ULM ini merupakan satu-satunya di Pulau Kalimantan! Keren kan!?

Diantara "prestasi" ULM terbaru yang paling aktual dan membanggakan adalah saat mutu proses kependidikan di ULM berikut semua aspek yang meyertainya diakui oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang akhirnya mengganjar ULM dengan predikat akreditasi A pada awal tahun 2019.

Akreditasi A yang diraih ULM, sudah pasti semakin memperkuat posisi brand image sekaligus nilai tawar ULM dihadapan stakeholder, terlebih bagi para alumninya di pasar dunia kerja dan usaha. Karenanya, sekarang jajaran manajemen ULM berikut para alumninya tidak perlu lagi merasa inferior, saat berinteraksi maupun saat berkompetisi dengan berbagai perguruan tinggi lain di Indonesia.


Dies Natalis ke-61 tahun Universitas Lambung Mangkurat (ulm.ac.id)

Eksistensi & Aktualisasi ULM di Era Disrupsi Teknologi

Pencapaian akreditasi A yang diraih ULM bukanlah tujuan akhir dari 61 (enam puluh satu) tahun perjalanan panjang ULM. Tapi justeru menjadi titik balik, titik awal ULM memulai menapak kelas jalan yang lebih tinggi, lebih berat dan tentunya lebih menantang dijaman revolusi industri 4.0.

Gedung Pasca Sarjana ULM (Dok.pribadi)
Untuk tetap bisa bertahan (eksis) di level terbaiknya, maka ULM harus mempunyai "peran strategis" yang bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat disekitarnya. Untuk itu, ULM harus open minded, terbuka dan membuka diri untuk mengetahui kebutuhan riil masyarakat banua disamping tetap harus bergerak, berinisiasi, berkreasi, berinovasi dan kalau perlu berafiliasi atau berkolaborasi dengan berbagai nomenklatur sosial budaya masyarakat baik di level internasional, nasional maupun lokal banua yang terus berubah dan berkembang sangat cepat . Sehingga secara naluriah akan melahirkan pola Simbiosis Mutualisma atau jalinan interaksi yang sangat kuat dan strategis dengan prinsip saling menguntungkan antara ULM dan masyarakat banua.  

Jika membaca kronika perjalanan ULM yang begitu dinamis dan penuh warna (setidaknya dalam satu dekade terakhir), pilihan visioner ULM menjadi universitas terkemuka dan berdaya saing, terkhusus di bidang lingkungan lahan basah merupakan sebuah pilihan yang tepat, bahkan bisa dibilang sebagai sebuah keniscayaan, karena memang itulah identitas banua kita dan pengembangan pemanfaatan lahan basah secara maksimal, efektif dan efisien merupakan kebutuhan masyarakat banua.

Selanjutnya, tinggal mempertajam sekaligus menterjemakan visi yang telah dituangkan dalam SK Rektor nomor 263/UN/KP/2015, tertanggal 27 Februari 2015 tersebut kedalam sebuah rencana kerja yang komprehensif,  compatible, realistis, terukur, dan relatif mudah untuk dieksekusi.



Masjid Kampus ULM, Baitul Hikmah
(Dok.pribadi)
Realitas Simbiosis Mutualisma ULM dan Masyarakat Banua!

Berdasarkan data profil ULM di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) milik Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, hasil pelaporan tahun 2018/2119, jumlah total mahasiswa ULM adalah 33.917 orang.

Dari jumlah total mahasiswa yang hampir mencapai empat puluh ribua-an tersebut, sebagian besar pastilah Urang Banua Kalimantan Selatan atau setidaknya Urang Borneo alias Kalimantan.

Dari data tersebut, ada pesan tersirat dari masyarakat banua kepada ULM yang bisa kita baca bersama, yaitu betapa besarnya kepercayaan dan harapan Urang Banua terhadap reputasi gemilang ULM!

Masyarakat banua memang sangat membutuhkan uluran tangan ULM sebagai mitra terdekat sekaligus terbaik untuk membangun kesejahteraan peradaban masyarakat banua! 

Sebagai lembaga pendidikan negeri tertua, terbesar dan ternama di Kalimantan, jaminan kualitas ULM pasti didukung dengan kekuatan legal formal, bergaining power, SDM, kestabilan pendaanaan dan sudah pasti pengalaman. Inilah akar dari kepercayaan dan harapan besar yang ditanamkan masyarakat banua kepada ULM.

Untuk membulatkan lagi kepercayaan, dan harapan besar masyarakat banua kepada ULM, setidaknya ada dua "kebutuhan utama" masyarakat banua yang bisa dipenuhi oleh ULM kedepannya, yaitu

  1. Memasyarakatkan optimasi teknologi terapan untuk pemanfaatan lahan basah yang benar-benar bisa diaplikasian dan dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian regional  
  2. Formalisasi studi, konservasi dan aktualisasi pendidikan peradaban seni dan budaya Kalimantan.
Untuk point ke-1, karena sudah berjalan, bahkan secara khusus diabadikan dalam visi ULM, maka harapannya adalah semua upaya ULM untuk "menggarap" potensi besar lahan basah banua, benar-benar bisa memberi manfaat secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat banua Kalimantan Selatan.

Sedangkan untuk point ke-2, ini yang spesial! Karena benar-benar berangkat dari kegelisahan level akar rumput yang lenguhannya relatif jarang bisa sampai apalagi bisa tembus ke dinding tebal pemangku kebijakan di level atas.

Seni Tari Dayak khas Kalimantan (dokpri)
 
Kalimantan Membutuhkan Lembaga Pendidikan Formal untuk Seni dan Budaya

Pulau Kalimantan dikenal sangat kaya dengan beragam adat istiadat, seni, budaya dan bahasa khas dari berbagai masyarakat adatnya yang bersifat indigenous (asli) dan endemic (lokal).

Dalam perjalanannya, berbagai keragaman ini ada yang bisa bertahan, bahkan bisa tumbuh dan berkembang, baik dengan cara single fighter / mandiri maupun dengan cara akulturasi dengan ragam yang lain, tapi tidak sedikit pula yang harus tumbang, hilang dan lenyap karena kalah dalam seleksi alam. Ini point-nya!

Kekayaaan ragam adat istiadat, seni, budaya dan bahasa khas dari berbagai masyarakat adat di Kalimantan, sejauh ini belum mempunyai "penjaga" yang secara komprehensif dengan prinsip efektif dan efisien bisa mempertahankan, syukur-syukur bisa mengembangkan atau setidaknya bisa mendokumentasikannya secara benar sesuai standar dengan latar konsep yang bisa dipertanggungjawabkan.

Sejauh ini, ragam adat istiadat, seni, budaya dan bahasa khas dari berbagai masyarakat adat di Kalimantan "hampir seluruhnya" dipertahankan dengan strategi tradisional yang merupakan salah satu ciri pelestarian seni budaya paling primitif dan kuno, yaitu dengan cara dituturkan dan diturunkan secara alamiah tanpa ada campur tangan dari metode, konsep ataupun tahapan-tahapan pembelajaran layaknya proses edukatif lainnya.

Kain Sasirangan khas Banjarmasin (dokpri)
Untuk itu, sepertinya Kalimantan sangat membutuhkan semacam lembaga pendidikan formal yang bisa menjadi pusat studi, sekaligus konservasi dan revitalisasi peradaban budaya asli Kalimantan yang berkedudukan di Kalimantan

Sebagai pembanding, budaya masyarakat  Bali di Pulau Bali, masyarakat Sunda di Jawa Barat atau budaya masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat yang semuanya bersifat homogen (tunggal) dan mempunyai sebaran budaya relatif terbatas hanya di lingkungan propinsi masing-masing, sejak lama sudah mempunyai lembaga pendidikan formal yang sengaja dibangun pemerintah sebagai pusat pembelajaran (studi), pendidikan perlindungan (konservasi) sekaligus tempat menggaungkannya kembali ke masyarakatnya. Bila di Bali ada ISI Denpasar yang berdiri sejak 1967, di Jawa Barat ada ISBI Bandung yang berdiri sejak 1968 dan di Sumatera Barat ada ISI Padangpanjang yang berdiri sejak 1965. Kapan di Kalimantan berdiri ISBI Borneo?

Memang semua lembaga pendidikan seni dan budaya di Indonesia, semuanya berdiri mandiri alias lepas dari Universitas negeri yang ada di daerah masing-masing. Tapi sebagai upaya "tanggap darurat" sekaligus upaya rintisan, sepertinya tidak ada salahnya jika ULM mulai menginisiasi dibentuknya wadah representatif untuk studi seni dan budaya khas Kalimantan yang heterogen, ada Dayak, Banjar, Kutai dan juga budaya perpaduan hasil proses akulturasi diantara mereka dan juga para pendatang lainnya.

Sama seperti entitas budaya lain yang ada di dunia, mereka juga sangat menginginkan eksistensi, sehingga juga memerlukan ruang studi/penelitian, (pendidikan) konsevasi, revitalisasi dan juga aktualisasi segera! Entah dengan membentuk program studi, fakultas atau juga semacam politeknik-nya seni dan budaya!



Kenapa ULM? Karena ULM merupakan satu-satunya lembaga di Kalimantan Selatan, mungkin juga di Pulau Kalimantan yang mempunyai semua piranti pendukung yang diperlukan untuk mewujudkan mimpi berdirinya wadah yang reperesentatif untuk studi, sekaligus wadah (pendidikan) konsevasi, revitalisasi dan juga aktualisasi seni dan budaya Kalimantan yang heterogen. Ini pilihan paling realistis, setidaknya untuk saat ini.


Masyarakat banua pasti semakin bangga kepada ULM, jika kedepannya bisa menjadi pusat dari studi, (pendidikan) konservasi, revitalisasi sekaligus aktualisasi dari 2 (dua) identitas wajah banua, yaitu  optimasi IPTEK, terkhusus pemanfaatan potensi lahan basah yang melimpah di Kalimantan dan peradaban budaya khas Kalimantan.

Bagaimana ULM? Mau menerima harapan dan tantangan Urang Banua?





Daftar Pustaka Digital :

https://banjarmasin.tribunnews.com/2015/11/17/hebat-rektor-unlam-masuk-50-penulis-diantara-4700-pakar-matematika-dunia

https://mediaindonesia.com/read/detail/221161-pemerintah-galakkan-pendidikan-jarak-jauh


http://idb7in1.belmawa.ristekdikti.go.id/blog/2019/02/07/peresmian-gedung-isdb-uny-dan-launching-e-learning-idb-project-7in1/


https://www.kanalkalimantan.com/auditorium-ulm-rampung-wisuda-sarjana-akan-digelar-di-banjarbaru/

https://kalsel.prokal.co/read/news/21979-keren-banget-12-gedung-baru-ulm-diresmikan-hari-ini.html

https://www.antaranews.com/berita/1057212/universitas-lambung-mangkurat-ramah-mahasiswa-difabel

https://klikkalsel.com/ulm-buka-7-program-s-3/

https://klikkalsel.com/guru-besar-ulm-bertambah/

https://klikkalsel.com/program-mengajar-online-ulm-rp35-miliar/

https://klikkalsel.com/ulm-siapkan-dana-20-miliar-untuk-mencari-50-guru-besar/

https://klikkalsel.com/selamat-ulm-akhirnya-mendapat-akreditasi-a/

https://klikkalsel.com/kualitas-pendidikan-ulm-dan-mahasiswa-harus-dipertahankan/

https://klikkalsel.com/ulm-bangun-media-canter/

https://klikkalsel.com/12-gedung-baru-ulm-diresmikan-menristekdikti/

https://sevima.com/apa-manfaat-akreditasi-oleh-ban-pt-bagi-ptn-dan-pts/

https://forlap.ristekdikti.go.id/perguruantinggi/detail/NzM0MzdDRTAtMTYyRC00RDI0LTg2QkUtRDQxOUY5NTE4NjhE

https://www.isi-dps.ac.id/tentang-isi-denpasar/sejarah-isi/

https://www.isi-padangpanjang.ac.id/sejarah-isi/

https://www.isbi.ac.id/



















1 komentar: