Minggu, 27 Oktober 2019

Ketika Foto Jepretanku Merengkuh Juara dan Dimuat Majalah National Geographic Indonesia



Berita Bahagia di Hari Bahagia
Deg! Jantung saya seperti berhenti berdetak untuk sesaat, ketika membaca pesan singkat yang baru saja masuk ke HP saya dari sebaris nomor yang tidak saya kenal. Dari isi pesannya, pemilik nomor mengaku dari majalah National Geographic Indonesia selaku tim official dari kontes foto (lomba) Pasar Rakyat

 “Selamat sore, Kartika Eka H, Saya Harry… dari National Geographic Indonesia. Selamat anda menjadi salah satu pemenang kontes foto #PasarRakyat kategori Smartphone.

Mohon melakukan konfirmasi data diri berupa nama lengkap, no telp (lebih dari 1), foto kopi KTP & NPWP dan file foto highrest beserta keterangan nama pasar dan lokasi pasar.
Data dikirimkan via email ke harry…@gramedia-majalah.com dan m.nas…@nationalgeographin.co.id”

 
NGI Edisi Juli 2016 (Grafis : nationalgeographic.co.id)
Antara percaya dan nggak percaya, saat itu saya terbengong-bengong sendirian, nggak tahu mau ngapain!? Tiba-tiba ponsel saya berbunyi dan di layar muncul nomor telepon asing dengan kode dari Jakarta (021), tanpa pikir panjang telepon langsung saya angkat. Benar dugaan saya, dari seberang seseorang memperkenalkan diri dari majalah National Geographic Indonesia dan menyampaikan berita yang isinya kurang lebih sama dengan isi SMS yang baru saja saya baca. 

 Semuanya semakin jelas, setelah saya membuka email dari official majalah National Geographic Indonesia yang memuat link pengumuman pemenang dari situs resmi kontes foto #PasarRakyat kerjasama antara Bank Danamon dengan situs Fotokita milik majalah National Geographic Indonesia.

Hati saya semakin berbunga-bunga ketika membuka link pengumuman pemenang, disitu terpampang foto hasil karya saya dengan tema kearifan lokal masyarakat Banjar berupa “akad jual beli” dalam transaksi jula beli masyarakat dengan setting Pasar Terapung Lok Baintan di Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dengan predikat sebagai juara 1 untuk kategori smartphone dan yang paling seru, foto-foto juara ini akan dimuat dalam segmen khusus di majalah National Geographic Indonesia. Hmmmm... siapa yang tidak senang dan bangga, karya foto dimuat majalah sekelas National Geographic Indonesia? Gak boleh ngiri ya....he..he...he...
Pengumuman pemenang semua kategori (dokpri)

Alhamdulillah! Saya langsung sujud syukur saat itu juga. Karuan saja, apa yang saya lakukan sukses menjadi tontonan beberapa pasang mata yang kebetulan berada di sekitar saya. O ya, kebetulan saat itu saya sedang mengantri beli obat di apotik salah satu Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kota Banjarmasin, tempat istri saya yang beberapa saat lagi menjalani operasi bedah Caesar kelahiran anak kami yang ke-4.  

Berkah Hobi “Njepret”

ujur! Saya sendiri awalnya hampir tidak percaya dengan berita kemenangan saya di ajang tahunan yang diselengarakan oleh duet Bank Danamon dengan situs Fotokita milik majalah National Geographic Indonesia ini.

Betapa tidak, ini merupakan moment pertama kali saya bisa ikut secara sadar dalam kompetisi foto yang serius dan beneran (emang kemarin-kemarin ikutan lomba fotonya sambil pingsan mas…!? He…he…he…), apalagi menurut release panitia, total foto yang masuk untuk event tahun 2016 ini sebanyak 7000-an foto untuk 3 (tiga) kategori yaitu, wartawan (DSLR), umum (mirrorless/kamera saku) dan smartphone, woooow! Sudah gitu salah satu jurinya adalah Arbain Rambey. Siapa fotografer negeri ini yang nggak kenal sama fotografer senior yang satu ini!?

Saya sangat mengapresiasi kontes #PasarRakyat kerjasama antara Bank Danamon dengan situs Fotokita milik majalah National Geographic Indonesia yang memberi kesempatan semua fotografer berbagai kelas dan kemampuan untuk bertarung secara fair melalui 3 kategori yang disediakan.

Rasanya, memang sudah saatnya dunia fotografi mengikuti petuah "Jangan lihat siapa yang bicara, tapi lihatlah isi dari bica... Eh, maaf! Maksud saya, "Jangan lihat siapa yang memfoto! Tapi lihat hasil fotonya!" Sepakat?
 
Berita Dibalik Penjurian
Saya menganggap, semua merupakan berkah dari hobi saya suka njepret  moment-moment yang saya anggap menarik (terutama tema humaniora dan landscape alam) dengan kamera ponsel, kapanpun dan dimanapun saya berada, kecuali di kamar mandi ya….he…he…he… Apalagi, sejak fitur kamera yang ditanam dalam ponsel, khususnya smartphone yang beredar di pasaran saat ini, hampir semuanya mempunyai kemampuan menangkap moment gambar dengan kemampuan terbaiknnya, resolusi tinggi plus berbagai fitur canggih lainnya seperti geo-tagging, touch focus, face detection, panorama, HDR dll yang tentunya memberi kemudahan bagi pengguna untuk mengabadikan berbagai moment menarik yang ada di depan mata dengan cara yang lebih mudah, tapi hasilnya luar biasa indah. Mau? 

Perlunya Bank Foto Pribadi

 Hobi saya njepret saebenarnya sudah ada sejak saya dalam kandungan ibu saya! Kalau nggak percaya coba cek deh catatan kandungan ibu saya saat hamil saya! (Kalau masih ada ya di dukun bayi di lereng Gunung Lawu…he…he…he…).

Bagi saya, njepret berbagai moment menarik yang ada di depan mata, sebenarnya termasuk hobbi akut lho! Soalnya bukan lagi sekedar kewajiban apalagi iseng semata, tapi sudah menjadi kebutuhan lahir dan batin!
 
Dimuat NGI Edisi Juli 2016 (Foto : Koleksi pribadi)
Menjadi kebutuhan lahir, karena sejak dalam kandungan saya sudah hobi njepret! he..he..he...! Bukan, bukan! Begini, saya memerlukan berbagai moment menarik dalam bentuk gambar karena hobbi saya yang lain, yaitu menulis! Selain menulis untuk aktifitas ngeblog, saya juga hobi dan mempunyai aktifitas menulis di beberapa surat kabar, majalah baik lokal maupun nasional baik online maupun cetak. Lha, kalau tulisan di blog, koran atau majalah tidak ada ilustrasi gambar pendukung, kan sama dengan menyiksa pembacanya! Apalagi kalau tulisan tentang pariwisata!? Betul...?

Jadi, fungsi hasil jepretan kamera ponsel, bagi saya memberi dua fungsi utama sebagai sumber inspirasi untuk menulis sekaligus sebagai bumbu pelengkap renyahnya tulisan. Syukur Alhamdulillah! kalau ada lomba atau kontes foto dan kebetulan stok fotonya saya punya, seperti kontes foto #PasarRakyat diatas. Ternyata ada berkah rejeki dari hobi njepret!
 
Karya foto dimuat di koran lokal
Sedangkan untuk kebutuhan batin saya kira berbanding lurus dengan kepuasan kita ketika tulisan yang juga berisi ilustrasi gambar hasil jepretan kita, ternyata diapresiasi banyak orang apalagi bisa memberi manfaat dengan menginpirasi pembacanya. Selain dapat duit, juga dapat pahala lho! Insha Allah...

Puas? Belum, karena saya tidak akan pernah puas dengan hasil karya foto saya! Saya akan terus berburu moment-moment menarik lainnya,

Yuk lebih sering njepret! Biar feeling semakin terasah dan berkahnya semakin lengket....

Terima kasih Danamon Peduli, terima kasih Fotokita, terima kasih National Geographic Indonesia!

SEMANGAT KITA BISA....!!!

3 komentar: