Sudah menjadi tradisi di Indonesia, setiap momen hari raya, bahkan sejak menjelang datangnya bulan Ramadhan, selalu dibarengi dengan tren kenaikan harga-harga barang, terutama sembako alias sembilan bahan kebutuhan pokok sehari-hari.
Tidak heran jika mendekati “hajatan akbar umat Islam di seluruh dunia ini”, untuk mengendalikan harga-harga pemerintah sering melakukan operasi pasar.
Situasi ini juga tidak luput dari perhatian pusat-pusat perbelanjaan besar dan ternama di seluruh Indonesia, juga jaringan minimarket nasional yang sekarang sudah merambah gang-gang di pinggiran kota. Tahu kan?
Dengan berbagai dalih, termasuk ikut merayakan hari raya dan lain-lainnya, mereka dengan cerdiknya akan berusaha menjaring pembeli sebanyak-banyaknya pada momentum hari raya tersebut dengan berbagai macam promo, terutama dengan macam-macam program pengurangan harga atau diskon dan juga beragam hadiah menarik.
Menyikapi berbagai promo aktual dari pusat perbelanjaan dan juga jaringan minimarket nasional di sekitar rumah, kita tidak perlu panik ataupun terjebak dalam euforia berlebihan, cukup tetap bijaksana saja!
Kita hanya perlu memakai logika untuk membedakan kebutuhan dan keinginan. Setelah itu, bikin skala prioritasnya dan catat apa saja barang yang kita butuhkan saat ini!
Dengan cara ini, Insha Allah kita akan berada pada level mindfull shopping yang justeru menjadikan berbagai promo sebagai alat bantu efektif untuk menemukan barang-barang kebutuhan yang memang kita perlukan dengan cepat dan tentunya dengan harga yang lebih hemat. Kecuali!
Ya kecuali! Anda memang sangat kaya raya dan atau seorang reseller atau pedagang, khususnya pemilik toko kelontong, consumer good yang melayani end user, syukur-syukur tidak head to head dengan duo minimarket berjaringan nasional dengan warna merah dan biru itu.
Toko ritel model inilah yang secara riil bisa mengambil manfaat lebih banyak dari berbagai promo yang diadakan oleh pusat perbelanjaan, bahkan duo minimarket merah dan biru.
Biasanya, beragam promo baik reguler maupun karena momen tertentu seperti ramadan dan lebaran, menjadi yang ditunggu-tunggu oleh mereka.
Bagaimana tidak, seperti promo duo minimarket jaringan nasional warna merah dan biru di hari Sabtu, ilustrasinya pada harga minyak goreng. Saat promo harga minyak goreng 2lt per-pc hanya Rp.19.500,- dengan pembelian maksimal 2pc per-konsumen/hari.
Sedangkan dari distributor si minyak goreng sendiri, untuk order minimal pembelian minimarket adalah 2 karton atau 12 PC minyak goreng 2lt, itupun harga per-pouchnya sudah di harga 23.500.
Nah dengan ilustrasi harga promo dari minimarket dengan harga distributor yang njomplang, jelaslah sudah alasan adanya promo terutama dalam bentuk diskon lumayan membantu reseller untuk menambah keuntungan.
Itu baru promo insidental dari mini market, belum promo besar dan kontinyu dari pusat perbelanjaan yang open atau memang di umumkan, maupun yang off alias tidak diumumkan yang biasanya memang hanya ditujukan untuk reseller.
Oh ya, seperti kita pahami bersama, program promo, khususnya program diskon untuk barang consumer good atau kebutuhan sehari-hari ini beda dengan program diskon barang-barang fashion.
Diskon pada produk consumer good umumnya memang benar-benar diskon atau secara riil memang benar-benar ada pengurangan harga jual.
Ini berbeda dengan sistem diskon pada produk fashion seperti baju, sepatu peralatan olahraga, musik dan lainnya yang secara berkala sudah ada revisi harga sebelumnya, sehingga ketika ada diskon biasanya serasa kembali ke harga asal.
Semoga bermanfaat!
Salam matan Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar