Jumat, 03 Juli 2020

"Mie Bancir" Kuliner Unik Bercitarasa Nyentrik Khas dari Banjarmasin


Mie Bancir versi original | @kaekaha

Tentang Mie Bancir
Bagi para petualang dan penikmat kuliner yang sempat menjejakkan kaki di Kota 1000 Sungai, kuliner khas daerah seperti Soto Banjar, Ketupat Kandangan, Itik masak habang, Haruan baubar dan  Pais Patin mungkin sudah familiar di lidah, tapi kalau menyebut kuliner jalanan seperti “Mie Bancir”, mungkin masih agak asing di telinga. Meskipun kuliner berbahan dasar mie ini telah lama menjadi idola Urang Banjar.

Mie Bancir merupakan sajian kuliner khas masyarakat Banjar dengan bahan utama  mie kuning. Sedangkan bumbu dasar yang digunakan untuk membuat kuahnya kurang lebih sama dengan bahan untuk membuat hidangan Sop/Soto Banjar dengan ditambah saus tomat khas Banjar.

Oya, mungkin ada sebagian masyarakat non-Banjar yang agak bingung membedakan antara Sop Banjar dan Soto Banjar. Sekedar informasi, sebenarnya antara Sop Banjar dan Soto Banjar itu sama saja. Bedanya dalam penyajiannya saja!

Disebut Sop (Banjar) bila menu disajikan dengan nasi dan disebut Soto (Banjar) jika menu diasjikan dengan ketupat/lontong. 

Mie Bancir Khas Banjar, Liwar Nyamannya | @kaekaha

Untuk penyajian, Mie Bancir yang original biasanya di beri topping suwiran daging ayam kampung, irisan telur itik, taburan bawang goreng, irisan daun sop/seledri dan irisan limau kuit atau jeruk nipis.

Kenapa dinamai Mie Bancir?

Menurut kamus Bahasa Banjar, Bancir  artinya adalah  banci, bencong atau wadam tahu kan? Penamaan mie bancir ini merujuk pada tampilan kuliner yang satu ini ketika dihidangkan di atas meja.

Setelah matang, mie disajikan dalam keadaan setengah basah. Antara berkuah dan kering (orang Jawa menyebutnya, nyemek-nyemek). Dikatakan berkuah, tapi karena kuahnya kental dan tidak terlalu banyak maka sekilas seperti kering layaknya mie goreng. Jadi kesannya nanggung alias setengah-setengah. Penampakan yang terlihat nanggung inilah yang menyebabkan sajian kuliner ini lebih familiar disebut dengan Mie Bancir.

Restoran Mie Bancir Agus Sasirangan | @kaekaha

Mie Bancir, Kuliner Jalanan Khas Masyarakat Banjar

Di Banjarmasin dan kota-kota lain di Kalimantan Selatan, sajian kuliner Mie Bancir relative mudah didapatkan. Baik di warung kaki lima, kedai maupun di rumah makan yang memang secara khusus menyajikan olahan Mie Bancir dengan berbagai olahan inovatif sebagai turunannya.

Olahan sajian Mie Bancir akhir-akhir ini semakin berkibar, sejak Agus Sasirangan putera asli Banjar yang sejauh ini dikenal sebagai runner upprogram acara televisi Master Chef Indonesia session  I, mendirikan beberapa restoran Mie Bancir di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru.

Seperti namanya, restoran Mie Bancir milik Agus Sasirangan ini menyajikan berbagai olahan Mie Bancir dengan berbagai varian inovatif sebagai menu andalan, dismping berbagai sajian kuliner khas Kalimantan Selatan lainnya.


Ini Dia, Cara Mmbuat Mie Bancir 


Cara membuat Mie Bancir khas Banjar, tergolong mudah dan sederhana saja. Jadi siapapun Insha Allah bisa membuatnya di rumah masing-masing. Apalagi, sekarang sudah ada produk "Bakmi Mewah" yaitu produk bakmi siap saji dengan daging ayam asli yang akan memberikan citarasa yang enak, lezat, nikmat dan tentunya aman untuk dikonsumsi. Sehingga praktik membuat olahan Mie Bancir akan semakin mudah, mengasyikkan dan hasilnya tetap maknyuuuussss! Jadi deh makan mewah di rumah.

Sebagai panduan untuk membuat sajian Mie Bancir, berikut ini resep dan cara membuat sajian Mie Bancir-Istimewa ala keluarga saya, mudah saja kok! Tapi tetap bikin ketagihan! Karena kami memakai paket “Bakmi Mewah” sebagai bahan dan bumbu dasar untuk mengolahnya.

Kombinasi dan perpaduan bumbu plus bahan pelengkap yang ada dalam paket “Bakmi Mewah” dengan resep bumbu asli plus pelengkap Mie Bancir, benar-benar akan menjadikan sajian Mie Bancir-Mewah made in keluarga kami ini benar-benar menjadi sajian istimewa khas Mie Bancir  dengan cita rasa mewah khas Bakmi mewah. Mau coba?


Ini dia resep dan cara mengolahnya. Sederhana dan tidak perlu repot apalagi ribet!


Catatan :
Mie Bancir original yang banyak di jual di warung, kedai atau restoran, umumnya tidak memberikan tambahan sayuran hijau dalam masakan seperti layaknya masakan mie di daerah lain. Kalaupun ada sayuran, biasanya berupa kol yang dirajang. Itupun juga tidak terlalu dominan, bahkan bisa dibilang sedikit sekali.


Mungkin ini berhubungan dengan kondisi geografis Kalimantan Selatan yang lebih di dominasi lahan basah berupa rawa-rawa, sehingga relatif sulit untuk berkebun sayur-sayuran hijau. Hal ini menyebabkan masyarakat Banjar relatif lebih familiar dengan lauk jenis ikan-ikanan air tawar dibandingkan dengan sayur-sayuran. Sedangkan sayur-sayuran yang dijual di pasar, biasanya dipasok dari Pulau Jawa, jadi selain tergantung musim dan cuaca, harganya relatif lebih mahal.


Khusus untuk resep Mie Bancir - Mewahrasa kreasi istimewa keluarga kami, sayur-sayuran hijau seperti sawi atau slada harus hadir agar menyeimbangkan asupan serat dalam sajian plus menambah "ramai" daya pikat tampilan dalam sajian.

Bahan Utama :

Mie

Bumbu:

6 buah bawang merah

4 buah bawang putih

1 ruas jari jahe

Bahan :

400 cc air kaldu ayam kampung

Saus tomat secukupnya

Kecap manis secukupnya

Garam secukupnya

Gula pasir secukupnya

1 sdt kaldu ayam bubuk

2 sdm minyak goreng

Pelengkap:

Telur itik/ayam rebus ,di potong-potong Secukupnya

Suwiran ayam kampung Secukupnya

Daun Slada dan Sawi Secukupnya

Daun bawang/kucai Secukupnya

Kol, potong-potong secukupnya

Daun Slada/Sawi Secukupnya

Daun sop/seledri Secukupnya

Bawang goreng Secukupnya

Tomat buah secukupnya

Limau kuit Secukupnya

Ketimun secukupnya

Sambal Secukupnya

Cara membuat

1. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu sup banjar dan bumbu instant dari paket "Bakmi Mewahrasa" hingga berbau harum.

2. Masukkan air kaldu dan semua bahan, rebus hingga mendidih, setelah itu masukkan Mie dan rebus hingga matang

3. Setelah matang sajikan mi dengan bahan pelengkap, plus toping daging ayam asli dari paket "Bakmi Mewah"

Bagaimana, sudah siap untuk mencoba?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar