Pernah dengar nama buah Ramania?
Kalau anda orang Jakarta atau setidaknya pernah ke Jakarta, tentu tidak asing dengan nama Gandaria (Bouea Macrophylla Griff), bukan!?
Nah, nama buah Ramania ini merupakan nama lokal Kalimantan Selatan untuk buah Gandaria yang diabadikan menjadi nama kelurahan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tersebut.
Eh sudah pernah nyicip segarnya buah Ramania belum?
Urang Banjar di Kalimantan Selatan sudah pasti sangat familiar dengan buah segar dari hutan yang sekarang sudah mulai langka ini.
Dalam budaya kuliner Urang Banjar, buah musiman yang semua bagiannya kaya antioksidan ini bisa dimanfaatkan baik saat masih muda maupun setelah masak. Hanya saja, peruntukannya memang berbeda.
Buah ramania muda yang berasa asam, umumnya berwarna kehijau-hijauan dan biasanya sering manfaatkan oleh Urang Banjar untuk mamancok alias membuat rujak buah khas Banjar atau bisa juga dimanfaatkan sebagai kondimen tambahan sambal terasi, pengganti jeruk.
Sedangkan buah Ramania yang matang warna kulit buahnya kuning terang dan agak mengkilat.
Baca Juga Yuk! Icip-icip Sedapnya Oseng Parutan Iwak Haruan
Saking terang dan mengkilatnya konon waktu pohon buah ini masih banyak tumbuh di pinggiran Kota 1000 Sungai beberapa dekade silam dan sedang berbuah lebat, dari kejauhan mirip lampu-lampu bercahaya saat diterpa sinar mentari.
Buah Ramania matang ini mempunyai rasa manis-kecut dengan komposisi yang sangat berimbang. Jadi, mau dibilang manis tapi ada rasa kecutnya, tapi kalau dibilang kecut tapi ada rasa manis yang nyata.
He...he...he...nggak usah bingung! Pastinya buah ramania ini rasanya seger banget! Mau dimakan langsung bisa, mau dibuat jus juga bisa! Ayooooo munelan ludah ya!?
Kalau Urang Banjar, buah Ramania yang ukuran maksimalnya sama dengan buah duku ini juga biasa diolah menjadi manisan buah yang pastinya segar banget rasanya, apalagi di nikmati siang hari bolong pas terik-teriknya sinar matahari.
Baca Juga Yuk! Kisah Serendipiti di Balik Kelezatan Sepiring Tahu Campur
Di Kalimantan Selatan sebenarnya sudah sejak lama buah Ramania ini di domestikasi menjadi pohon buah rumahan, tapi karena terdesak oleh pemukiman dan kebutuhan akan ruang yang semakin besar di perkotaan, pohon buah ramania akhirnya terkena seleksi alam, hanya menyisakan yang di pedalaman saja.
Sejauh ini, di Kalimantan Selatan diketahui terdapat 4 spesies buah Ramania, yaitu Ramania hintalu, Ramania pipit, ramania harang dan ramania tembaga, meskipun di pasaran buah, Urang hanya mengenal Ramania hintalu yang memiliki rasa lebih asam dan Ramania pipit dengan rasa manis dan daging buahnya lebih gelap saja.
Sayangnya di seputaran Kota 1000 Sungai, Kota Banjarmasin nan Bungas, saat ini sudah tidak ada lagi terlihat pohon Ramania tumbuh. Konon, batang kayunya yang bernilai rupiah untuk bahan bangunan, sepertinya lebih menarik daripada buah segar yang kaya manfaat.
Sekarang, buah musiman yang konstruksi buahnya identik dengan buah mangga ini masuk ke pasar-pasar tradisional di Kota Banjarmasin dan sekitarnya dari kawasan pedalaman di Kab. Banjar hingga kawasan Hulu Sungai di bagian Utara Kalimantan Selatan.
Mau nyoba segernya buah Ramania? Yuk main ke Kalimantan Selatan!
Semoga bermanfaat!
Salam matan Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar