Jumat, 05 Juni 2020

Untuk Risers DRE I Etape 2: Ke Banjarmasin, Belum Lengkap kalau Belum...


Gerbang Kota Banjarmasin | @kaekaha
Event Datsun Risers Expedition I Kalimantan sekarang sudah memasuki etape 2, yaitu trip Balikpapan - Banjarmasin. Informasi terakhir dari @Raadjaa orang paling sibuk dalam event ini (he..he...yang lain gak boleh sensi ya.....) kemarin sore rombongan sudah berada di daerah Loksado, Hulu Sungai Selatan, yaitu destinasi pariwisata alam liar Kalimantan yang dipadu dengan  adat dan budaya Dayak Meratus yang tidak kalah eksotisnya dengan desa adat dayak lainnya di Kalimantan Timur seperti Desa Pampang, Miau baru yang sempat dikunjungi oleh risers DRE I Kalimantan Etape 1 : Samarinda-Tanjung Redeb.

Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dengan ibu kota kabupaten Kota Kandangan berjarak sekitar 135km dari Kota Banjarmasin. Kota Kandangan terkenal dengan kuliner Katupat Kandangan, dodol Kandangan.  

Para risers etape 2 dah pada incip-incip belum....? Rugi deh kalo belum mencoba! Karena sepanjang jalan menuju Banjarmasin, nantinya di masing-masing daerah/kabupaten mempunyai kekhasan kuliner masing-masing lho! dan semuanya dijamin mak nyuuuuus semuanya! 

Mulai dari Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin. Jangan bingung ya...! Di Kalimantan Selatan memang ada 3 daerah Kabupaten/Kota yang diawali dengan nama Banjar. Susuri dan nikmati deh semuanya......

Semalam di Banjarmasin

Tujuan akhir Datsun Risers Expedition I Kalimantan etape 2, adalah Kota Banjarmasin, Ibu Kota Propinsi Kalimantan Selatan yang dikenal dengan Kota Seribu Sungai dan yang terbaru dengan ikon julukan baru Kota 1000 Pemadam Kebakaran. Banyak hal menarik yang bisa rekan-rekan risers etape 2 dapati di Kota Banjarmasin Bungas!  (Bungas ; Cantik, Bahasa Banjar). 

Makanya begitu sampai di Banjarmasin jangan buru-buru pulang ke daerah masing-masing ya. Jelajahi dulu Kota Banjarmasin, karena semalam di Banjarmasin pasti akan memberi kesan yang luar biasa buat para risers. Oh ya... kalimat semalam di Banjarmasin kalau dalam bahasa Banjar artinya kemarin di Banjarmasin, beda dengan bahasa Indonesia.


Kalau sudah sampai di Banjarmasin, nggak afdol kalau belum......

A. Berkunjung ke destinasi wisata berikut :

Pasar Terapung | @kaekaha

Pasar terapung

Kota Banjarmasin mempunyai 3 destinasi pasar terapung dengan spesifikasi yang berbeda-beda. yaitu Pasar terapung Muara Sungai Kuin, Pasar terapung Siring Sungai Martapura dan Pasar Terapung Lok Baintan. Khusus untuk destinasi terakhir letaknya sebenarnya di Kabupaten Banjar. 

Pasar Terapung muara Sungai Kuin di tepian Sungai Barito merupakan destinasi wisata pasar terapung pertama yang dikenal oleh masyarakat, berkat dijadikan id station salah satu stasiun televisi swasta nasional di awal 90-an. Pasar terapung siring Sungai Martapura di seberang Kantor Gubernur lama merupakan pasar terapung buatan yang hanya ada di hari libur tanggal merah dan hari minggu saja, Sedangkan Pasar terapung Lok Baintan, walaupun sama-sama tuanya dengan pasar terapung di muara sungai Kuin, tapi baru beberapa tahun terakhir dikenal luas masyarakat sebagai destinasi wisata jempolan!

Masjid Sabilal Muhtadin, Banjarmasin yang megah dan unik | @kaekaha

Masjid Sabilal Muhtadin dan Masjid Sultan Suriansyah

Kedua masjid ini merupakan landmark Kota Banjarmasin yang mewakili jamanya masing masing. Nama masjid Sabilal Muhtadin diambil dari nama kitab karya ulama Besar Kesultanan Banjar,  Syekh Arsyad Al Banjari atau dikenal juga dengan Datuk Kelampayan. 

Keunikan Masjid Terbesar di Kalimantan Selatan ini yang paling mencolok adalah bentuk kubahnya yang unik dan khas, mengambil tema dari tanggui, topi penutup kepala khas suku Banjar yang biasa dipakai oleh petani ketika akan ke ladang atau kesawah. 

Secara keseluruhan,  tema arsitektur Masjid ini merupakan perpaduan antara arsitektur Banjar, Dayak dan Melayu. Jadi jangan heran jika masuk kedalam masjid di kiri kanan mihrab terdapat ornamen ukiran khas suku Dayak yang cantik menghiasi dinding. Selain itu,  Masjid Sabilal Muhtadin juga mempunyai kawasan hutan kota yang ditumbuhi berbagai jenis pohon yang rindang,  sejuk dan segar.  

Masjid Sultan Suriansyah adalah Masjid tertua di Kalimantan Selatan peninggalan Kesultanan Banjar yang usianya hampir 3 abad. Masjid berarsitektur Banjar asli ini dibangun dengan menggunakan kayu ulin atau kayu besi yang terkenal sangat kuat.

Peta sebaran Rumah Tradisional (Foto : Dinas Tata Ruang & Bangunan Kota Banjarmasin)

Kota Pusaka Banjarmasin

Destinasi Kota Pusaka ini terletak di ddalam kota Banjarmasin,  tepatnya didaerah Sei Jingah. Disini terdapat banyak peninggalan cagar budaya berupa rumah adat Banjar "bahari" (bhs Banjar, tua) yang usianya lebih dari seratus tahun.

Museum Waja Sampai Kaputing (wasaka)

Museum Wasaka adalah museum dengan arsitektur rumah adat banjar yang menyimpan benda-benda bersejarah perjuangan masyarakat Banjar dalam mempertahankan kedaulatan daerahnya melawan penjajahan belanda. Selain itu museum yang terletak persis di sebelah jembatan banua anyar di pinggir sungai Maryapura ini juga menyimpan koleksi benda-benda peninggalan budaya Banjar.

Menara Pandang | @kaekaha

Menara Pandang Siring Martapura

Destinasi wisata terbaru di Kota Banjarmasin ini terletak di seberang Masjid Sabilal Muhtadin. Dalam komplek siring Martapura, selain ada menara pandang yang bisa dipakai untuk melihat landscape Kota Banjarmasin dari ketinggian juga terdapat beberapa item obyek menarik yang layak untuk dikunjungi,  yaitu rumah anno 1925 (rumah berarsitektur banjar yang usianya hampir satu abad),  Patung Bekantan raksasa dan khusus dihari libur di kawasan siring ini juga terdapat pasar tetapung buatan yang sangat otentik dengan aslinya. Dari dermaga siring ini wisatawan juga bisa melakukan wisata susur sungai dengan menggunakan kelotok atau perahu bermesin tempel khas Banjarmasin yang juga disebut taksi air.

B. Menikmati Kuliner Khas Banjarmasin.

Susunan Piring Soto Banjar Bapukah Siap dikuahi 
(Foto : Aditya Firmansyah)

Soto Banjar

Soto adalah makanan khas asli Indonesia. Hampir semua kota di Indonesia mempunyai kuliner soto dengan ciri dan ke-khasan masing-masing. 

Soto Banjar adalah kuliner khas masyarakat suku banjar di Kalimantan Selatan. Secara sekilas penampilan Soto Banjar tidak jauh berbeda dengan kuliner soto di daerah lain, mungkin perbedaannya adalah bahan pembuatan kuah yang dicampur susu cair dan rempah-rempah khas Banjar. 

Orang Banjar meyebut soto jika kuah beserta isinya dimakan dengan lontong atau ketupat,  tapi kalau kua sama isinya dimakan pakai nasi,  bukan soto lagi namanya!  Tapi Nasi Sop. 

Di seputaran Kota Banjarmasin banyak terdapat kedai atau warung soto Banjar dengan nama yang sudah termasyhur. Uniknya ternyata soto banjar yang mereka jual mempunyai cirikhas citarasa yang berbeda-beda satu sama lain.


Sebut saja Soto Bapukah, soto banjar yang pelanggannya lebih banyak para pendatang.  Soto Bang Amat, soto banjar langganan pejabat dari pusat dan daerah ini selain menyediakan menu soto banjar dengan citarasa asli soto Banjar ini juga menawarkan view sungai martapura dengan berbagai aktifitas warga di dalamnya.  

Kalau hari minggu disini juga ada pertunjukan musik panting,  musik tradisional khas suku banjar yang unik dan asyik ditelinga.

Selanjutnya ada  Soto Yana Yani, Warung soto ini termasuk salah satu pelopor warung soto banjar di Kota Banjarmasin. Letaknya tidak jauh dari destinasi wisata kota pusaka Banjarmasin. Warung soto ini juga menawarkan view sungai martapura dengan sudut yang berbeda,  yaitu perkampunngan khas suku banjar dengan rumah lanting dan rumah panggung yang luar biasa uniknya.

Lontong ORARI

warung ini telah me-nasional, karena menjadi jujugan artis dan tamu-tamu dari berbagai daerah yang berkunjung ke Kota Banjarmasin. Nama uniknya diambil dari salah satu komunitas radio amatir terkenal yang menjadikan warung ini sebagai tempat nongkrong dan ngumpul-ngumpul. Menu andalan di warung ini tentu saja lontong dengan tambahan lauk ikan haruan berkuah santan yang lezat rasanya.  Mau....?

Nasi Kuning Cempaka

Nasi kuning pera yang rasanya gurih khas Banjarmasin ini selalu dibungkus dengan daun pisang segar pilihan berwarna hijau tua, citarasanya benar-benar"ngangeni"! apalagi bagi penikmat sambal. Sambal yang melengkapi nasi kuning Cempaka ini selalu bikin ketagihan siapapun yang pernah merasakannya. Nasi kuning Cempaka disajikan dalam bentuk nasi bungkus dengan beberapa pilihan lauk, seperti telur itik, jeroan, ayam dan dendeng daging rusa. Di Banjarmasin ada beberapa outlet Warung Nasi kuning Cempaka di A Yani Pal 4, Jalan Niaga Pasar baru, Jl. Kampung Melayu Darat dan Jl. S Parman.


Nasi Itik Gambut | @kaekaha


Nasi Itik Gambut

Nasi itik gambut adalah sajian menu khas dari daerah Gambut Jl. A.Yani Km.13, Kabupaten Banjar Kabupaten tetangga Kota Banjarmasin, tapi karena masih satu arah perjalanan ke Banjarmasin jadi bolehlah di coba juga. Kuliner bercitarasa manis dan gurih ini cocok untuk sarapan, makan siang bahkan makan malam sekalipun. Penyajian standartnya berupa nasi putih dengan tambahan lauk berupa potongan daging itik yang di "masak habang" (habang; merah,bhs banjar ) mirip masakan bumbu bali salah satu kuliner khas suku Banjar plus teh manis panas atau hangat. Hmmmmm Nikmaaaaat.....


C. Beli oleh-oleh khas Banjarmasin

 
Kaos HY-MUNK kental rasa Banjar-nya (Foto : kaos HY-MUNK)

Kaos Rasa Banjarmasin

Trend kaos dengan tema lokal (daerah) memang lagi booming, tidak ketinggalan di Kota Banjarmasin. Kalau di Jogja ada kaos DAGADU, di Banjarmasin ada kaos HY-MUNK yang artinya senang, bahagia. Berbeda dengan konsep kaos daerah lainnya, Kaos Asli Banjar ini lebih memilih untuk menjadi media promosi bagi berbagai potensi adat dan budaya masyarakat Suku Banjar secara detail. Bila melihat katalog produk dari kaos HY-MUNK, kita seperti melihat dan membaca rekam jejak (ensiklopedi) budaya, adat istiadat dan profil suku banjar serta daerah Kalimantan Selatan secara utuh tanpa harus mengurangi roh artistik dan komersial dari produk kaosnya. Sungguh eksotis dan pasti menarik untuk dipakai dan dikoleksi.

 
Ragam motif Kain Sasirangan | @kaekaha

Kain Sasirangan

Kain sasirangan adalah kain khas suku Banjar di Kalimantan selatan. Nama "Sasirangan" sebenarnya adalah kata kerja, yaitu mengadopsi dari proses pembuatannya. "Sa" yang berarti "satu" dan "sirang" yang berarti "jelujur/lajur".

Secara harfiah sasirangan bisa diartikan sebagai proses pen-jelujur/lajur-an yang di simpul/diikat dengan benang atau tali lainnya kemudian di celup untuk pewarnaannya.
Sasirangan setidaknya mengenal 19 motif, di antaranya sarigading, ombak sinapur karang (ombak menerjang batu karang), hiris pudak (irisan daun pudak), bayam raja (daun bayam), kambang kacang (bunga kacang panjang), naga balimbur (ular naga), daun jeruju (daun tanaman jeruju), bintang bahambur (bintang bertaburan di langit), kulat karikit (jamur kecil), gigi haruan (gigi ikan gabus), turun dayang (garis-garis), kangkung kaombakan (daun kangkung) dan jajumputan (jumputan). Selain itu ada pula kambang tampuk manggis (bunga buah manggis), dara manginang (remaja makan daun sirih), putri manangis (putri menangis), kambang cengkeh (bunga cengkeh), awan beriring (awan sedang diterpa angin), dan benawati (warna pelangi).
Menurut sejarahnya, masing-masing motif kain sasirangan mempunyai fungsi yang berbeda-beda dalam ritual upacara adat suku banjar, ada yang khusus untuk pengobatan orang sakit (ghaib), laung (ikat kepala adat Banjar), Kakamban (serudung), udat (kemben), babat (ikat pinggang), tapih bahalai (sarung/jarik untuk perempuan), dan lain sebagainya.
Seiring ke-khasan kain Sasirangan yang "menjual", peruntukan kain sasirangan tidak hanya sebagai bagian dari ritual adat suku Banjar saja, tapi sudah melebar dan meluas melampaui batas-batas sakral sebagaimana fungsi awalnya. Sekarang, ditangan pejuang-pejuang kreatif, (tanpa berusaha mengubah fungsi utamanya), kain kebanggan masyarakat Kalimantan Selatan ini telah menjelma menjadi berbagai produk seni yang menakjubkan, bahkan sudah siap untuk go internasional!
Untuk info oleh-oleh dari Banjarmasin yang lebih lengkap cek di Blog saya ya, Kalbuning Manah Hati atau Kumpulan artikel saya di sini
Sebenarnya tidak cukup kalau hanya 1 atau 2 hari saja mengunjungi Kota Banjarmasin. Karena masih banyak destinasi plesiran di Banjarmasin yang belum saya tampilkan di sini. Tapi tak apalah, kehadiran rekan-rekan risers Datsun Risers Expedition Kalimantan etape 2 di Kota Banjarmasin sudah cukup membuat saya (alumni risers etape 1) juga turut bangga.....Inilah Kotaku Banjarmasin Bungas!


Artikel ini juga diposting di Kompasiana pada 21 Januari 2016   21:53

 

 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar