Papan Nama Kampung Ahok |
Awalnya saya masih belum ngeh juga! ketika dalam perjalanan dari Tanjung Pandan menuju Gantong, di Belitung Timur, beberapa kali sopir yang juga merangkap guide kami sering menyebut -nyebut kampung Ahok. Saat itu saya hanya berpikir, kita juga akan melewati kampung atau rumah-nya Pak Ahok di Belitung Timur, karena saya juga tahu kalau Pak Ahok adalah orang asli kelahiran Belitung Timur.
Suasana Kampung Ahok |
Semuanya terjawab setelah kami berjalan sekitar 10 menit dari Museum Kata-Andrea Hirata, ternyata kami memang benar-benar dibawa oleh guide kami, tidak hanya melewati saja, tapi mengunjungi "Kampoeng Ahok", destinasi wisata baru di Belitung dengan konsep rintisan terpadu yang dibangun oleh keluarga besar Pak Ahok di Belitung Timur dengan maksud untuk mengobati rasa penasaran masyarakat terhadap ensiklopedi masa lalu seorang Basuki Thahaja Purnama atau Ahok sang Gubernur DKI Jakarta. Ternyata ada wisata "Kampoeng Ahok" di Belitung!
Suasana Kampung Ahok |
Ini surprise! Karena destinasi ini memang tidak pernah ada adalam jadwal destinasi yang akan kita kunjungi selama mengeksplor Belitung. Selain itu, nama "kampung Ahok" juga sama sekali tidak kami ketahui, bahkan sampai kami berangkat menuju Belitung Timur untuk mengeksplor Museum Kata dan replika sekolah laskar pelangi milik penulis novel fenomenal "Laskar Pelangi" di Gantong.
Siapa tidak kenal Ahok, pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta ini. Popularitas pria yang dikenal suka bicara ceplas-ceplos ini ternyata membuat banyak orang penasaran dengan masa lalu dan latar belakang kampung halamannya di daerah Gantong, Belitung Timur.
Sosok Ahok |
Teras Rumah di Kampung Ahok |
Turun dari bis, kami disambut papan nama besar bertuliskan 'Kampoeng Ahok' yang terbuat dari semen dengan warna mencolok tepat di pinggir jalan. Di belakangnya, berdiri replika rumah keluarga besar Ahok di masa lalu yang menjadi obyek utama destinasi ini. Di pojok halaman rumah sebelah kiri atau sebelah kanan dari sisi penjunjung yang masuk area wisata "Kampoeng Ahok" terdapat sebuah bangunan mirip gubuk atau saung yang dipaki seorang ibu-ibu muda untuk berjualan kuliner khas Belitung mpek-mpek dengan saus taucho dengan harga Rp.2000 per potong. Agak berbeda dengan mpek-mpek Palembang yang biasanya menjadikan kuah cuka yang rasanya cenderung asam sebagai partner makan mpek-mpek, kalau mpek-mpek Belitung partner makanya adalah saus taucho yang ada rasa gurih-gurihnya! Wooooow ngiler jadinya....
Dinding Rumah Khas Belitung di Rumah Kampung Ahok |
Memasuki rumah kayu dengan desain sederhana berbahan kayu Bulin (Kayu Ulin/Kayu besi) dan bergaya etnik khas Belitung ini, terasa teduh dan adem. Sangat kontras dengan udara luar yang terasa panas menyengat. Ruangan yang luas ditambah dengan banyaknya jendela dan atap rumah yang relatif tinggi merupakan cirikhas rumah daerah tropis yang cocok untuk daerah Belitung dan sekitarnya.
Pengunjung Sedang Menikmati Aneka Kuliner Khas Belitung |
Menurut penjaga suvenir, rumah ini merupakan rintisan untuk menjadikan kampung kelahiran Ahok sebagai desa wisata terpadu yang nantinya menghadirkan berbagai keunikan dan kekhasan seni budaya khas belitung. Konsepnya nanti ada kebun binatang mini, stand khusus souvenir, kuliner khas Belitung, batik atau kain khas Belitung (sekarang masih ditempatkan di rumah orang tua Ahok yang berada tepat di seberang jalan "Kampoeng Ahok") dll.
Rumah Orang Tua dan Keluarga Ahok |
Tertarik? Jangan lupa mencatat Kampoeng Ahok di Gantong, Belitung Timur dalam daftar destinasi kunjungan anda ke Belitung.
Baru tahu ada kampung ahok
BalasHapusmungkin kedepan ada juga muncul kampung yusril ...
HapusIya ya. kan mereks tetanggaan ya?
HapusBerarti nama kampungnya sekarang jadi kampung BTP ya? Bukan kampung ahok lagi wkwkwkwkwkwkwk
BalasHapusHe...he...mungkin ya!
Hapus